Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Tidur dengan Rambut Basah, Bukan Flu atau Masuk Angin

Kompas.com, Diperbarui 05/12/2022, 11:06 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Mengeringkan rambut setelah dikeramas terkadang bisa menjadi proses yang merepotkan. Khususnya bagi pemilik rambut panjang yang harus menjalani rutinitas tersebut.

Dilema ini paling sering dirasakan ketika berada dalam kondisi mengantuk dan kelelahan di malam hari.

Sepulang kantor dan melakukan aktivitas seharian, kita tentunya ingin tidur dalam kondisi yang bersih termasuk dengan mencuci rambut.

Namun proses mengeringkan rambut biasanya membutuhkan waktu lama sehingga terpaksa menunda jam istirahat.

Baca juga: Gejala Masuk Angin Bikin Perut Kembung, Ini 5 Cara Mengatasinya

Mengeringkan rambut basah dengan hair dryer memang lebih cepat namun tidak membuatnya selesai seketika.

Akhirnya, banyak yang nekad pergi tidur dalam keadaan rambut basah atau lembap.

Kebanyakan mengira perilaku ini hanya membuat tubuh rentan terserang flu atau masuk angin.

Namun anggapan ini rupanya tidak sepenuhnya benar, berdasarkan pendapat Dr. Chirag Shah, MD, ahli penyakit dalam yang berbasis di Boston.

Baca juga: Apakah Tidur dengan Rambut Basah Dapat Merusaknya?

"Tidak ada bukti bahwa seseorang dapat masuk angin dari tidur dengan rambut basah," kata Shah, dikutip dari Healthline. 

Menurut dia, seseorang bisa masuk angin sebagai akibat dari infeksi virus.

Flu bukan hanya disebabkan karena kita kedinginan, seperti ketika tidur dengan rambut basah, namun akibat terinfeksi salah satu dari lebih dari 200 virus penyebabnya, biasanya rhinovirus.

Virus memasuki tubuh melalui hidung, mulut, atau mata dan menyebar melalui tetesan di udara ketika orang yang terinfeksi bersin, batuk, atau berbicara.

Kita bisa tertular dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi atau kontak tangan dengan orang yang terinfeksi.

Bahaya tidur dengan rambut basah

Tidur dengan rambut basah memang bukan penyebab utama kita mengalami flu atau masuk angin ketika bangun keesokan harinya.

Namun bukan berarti kebiasaan ini bisa sering dilakukan atau dibiarkan saja.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau