Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 10 November 2021, 08:14 WIB
Anya Dellanita,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Pinkvilla

KOMPAS.com – Saat kenyataan berbanding terbalik dengan harapan atau gagal melakukan sesuatu, wajar jika kita dilanda kekecewaan.

Saat merasa kecewa, perasaan buruk seperti mempertanyakan kemampuan dan harga diri juga mulai muncul di kepala, sampai terkadang kita menangis karenanya.

Namun, jangan membiarkan rasa kecewa hingga berlarut-larut. Sebab orang yang tengah mengalami rasa kecewa memiliki risiko lebih besar terkena gangguan kesehatan, baik fisik atau emosional, atau keduanya.

Bahkan bagi sebagian orang, kecewa parah bisa menyebabkan masalah stres kronis.

Jadi untuk mencegahnya, berikut ada beberapa tips yang akan membantumu menangani rasa kecewa.

Baca juga: Cara Bangkit dari Kegagalan ala Isyana Sarasvati dan Reza Rahadian

Ingatlah bahwa kekecewaan bersifat sementara

Terkadang, hal yang menyakiti kita saat ini adalah hal yang sama dengan apa yang akan kita tertawakan di kemudian har. Saat mengenangnya, mungkin kita akan merasa gemas karena bisa memiliki reaksi tertentu dalam sebuah situasi.

Jadi, alih-alih mengutuk nasib dan kemampuan mempercayai seseorang yang buruk, tetaplah sabar dan santai. Yakinkan diri bahwa itu bukanlah akhir dari segalanya.

Jangan lupa bahwa semua terjadi karena alasan

Hampir semua orang mengakui bahwa mereka percaya kalau semua hal terjadi karena suatu alasan dan demi kebaikan kita.

JIka tak percaya, pikirkanlah beberapa hal sederhana, seperti saat kehilangan promosi yang malah membuat kita senang karena membuka kesempatan untuk pindah ke pekerjaan yang lebih baik.

Lalu, hubungan gagal yang malah kita tertawakan karena kita berhasil menemukan belahan jiwa baru yang lebih baik karena ada satu orang yang membuatmu kecewa.

Intinya, yakini bahwa segala sesuatu terjadi karena suatu alasan, dan pada akhirnya, kita tidak akan pernah menyesalinya.

Baca juga: Hindari Komentar Ini pada Sahabat yang Patah Hati

Kekecewaan adalah guru terbaik

Tentu, kekecewaan memang akan memberi kita pelajaran hidup yang akan kita ingat selamanya, terlepas dari apakah itu akan membuat kita belajar untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

Jadi, kekecewaan merupakan win-win solution. Meski mungkin kita tak mendapatkan apa yang kita inginkan, kemungkinan kita akan mendapatkan hal lain yang lebih penting.

Kendati demikian, pastikan agar kita belajar darinya dan move on. Jangan pernah mengulang kesalahan yang sama. Memang, semua situasi pasti berbeda dan tidak semua orang itu sama, namun, bukan berarti kita membiuat kesalahan terulang.

Baca juga: Dampak Psikologis Ghosting, Bukan Sekedar Gagal Move On

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau