Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 12 Februari 2022, 07:11 WIB
Anya Dellanita,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tak sedikit yang menduga bahwa semua serpihan putih yang kerap menempel di baju berwarna gelap adalah ketombe.

Padahal, itu bisa saja bukan ketombe, melainkan dry scalp atau kulit kepala yang mengering.

Memang, selain karena bentuknya yang serupa, ketombe maupun dry scalp memiliki gejala yang sama, yaitu membuat kulit kepala terasa gatal.

Nah, untuk mengetahui perbedaan dan cara menangani kedua masalah kulit kepala ini, simak paparan yang dilansir dari Real Simple berikut.

Apa itu dry scalp?

Dry scalp merupakan kondisi umum yang dipicu oleh banyak hal, mulai dari keramas berlebihan hingga produk perawatan rambut yang keras.

Dalam beberapa kasus, dry scalp juga dapat menandakan suatu kondisi medis, seperti psoriasis, dermatitis kontak, eksim, atau sunburn.

Baca juga: Mengenal Scalp Psoriasis dan Perbedaannya dengan Ketombe

Dry scalp ini disebabkan oleh ketidakmampuan kulit kepala untuk menghasilkan cukup sebum dan minyak alami.

"Ketika kulit kepala kekurangan kelembapan, kulit kepala menjadi sangat kering dan menyebabkan pengelupasan kulit mati," kata Hadley King, MD, dokter kulit bersertifikat di New York, AS.

Apa itu ketombe?

Dermatitis seboroik atau dikenal juga dengan nama ketombe adalah kondisi peradangan kulit kepala yang terkait dengan pertumbuhan berlebih.

Ketombe merupakan hasil dari jamur yang tidak berbahaya dan dipicu oleh produksi minyak berlebih.

Menurut dr. King, jamur yang biasa ditemukan pada kulit (Malassezia) itu dapat berkontribusi pada respons peradangan, yaitu ketombe.

“Jamur ini memakan sebum. Karena itu tumbuh subur di daerah berminyak,” ujarnya.

Baca juga: Ketahui, 7 Cara Menghilangkan Ketombe secara Alami

Dokter King juga mengatakan bahwa belum ada penyebab pasti ketombe, meski kemungkinan dapat disebabkan oleh berbagai faktor.

Beberapa faktor yang berpotensi memicu ketombe itu adalah genetika, stres, pola makan, dan obat-obatan tertentu seperti interferon dan lithium.

Bagaimana mendeteksinya?

Menggunakan sampo anti ketombe adalah salah satu cara menghilangkan ketombe yang umum dilakukan.SHUTTERSTOCK/ANDREY_POPOV Menggunakan sampo anti ketombe adalah salah satu cara menghilangkan ketombe yang umum dilakukan.
Meski mirip, para ahli mengatakan bahwa umumnya, serpihan pada dry scalp berwarna putih, sementara ketombe memiliki serpihan berwarna kekuningan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau