Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/10/2022, 17:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengonsumsi perasan jeruk nipis dan madu dengan air dingin atau air hangat ternyata memiliki banyak manfaat.

Bahkan, campuran perasan jeruk nipis dan madu telah terbukti efektif dalam mengatasi batuk, serta rasa tidak nyaman pada tenggorokan.

Ini disebabkan karena kedua bahan tersebut mengandung sifat antioksidan dan antibakteri yang diketahui sangat baik dalam mengobati penyakit.

Kandungan nutrisi jeruk nipis dan madu

Menurut United States Department of Agriculture (USDA), satu porsi (100gram) air jeruk nipis memiliki 25 kalori, 0,42 gram protein, dan 8,42 gram karbohidrat.

Baca juga: Air Jeruk Nipis Bantu Turunkan Berat Badan, Benarkah?

Satu porsi perasan jeruk nipis juga mengandung sumber mineral yang baik seperti kalsium, magnesium dan fosfor, yang membantu jantung dan otot tubuh berfungsi secara efektif, serta dengan transportasi nutrisi ke seluruh sel.

Selain itu, jeruk nipis adalah sumber vitamin C yang sangat baik, jadi satu porsi airnya menawarkan 30 miligram, atau 33 persen dari dosis harian vitamin yang direkomendasikan.

Perpustakaan Kedokteran Nasional AS menjelaskan bahwa vitamin C adalah antioksidan penting yang diperlukan untuk kesehatan kulit dan perkembangan tulang.

Vitamin C juga membantu dalam pembentukan jaringan ikat dan dalam penyembuhan luka.

Di sisi lain, satu porsi madu menawarkan sekitar 286 kalori, 82,4 gram atau 27 persen dari nilai harian karbohidrat dan 82,1 gram gula.

Madu tidak memiliki lemak dan hanya menyumbang satu persen untuk dosis harian serat dan protein.

Selain itu, satu porsi madu memiliki dua persen dari dosis harian zat besi yang direkomendasikan.

Baca juga: Mengecilkan Perut Dengan Minum Air Jeruk Nipis, Benarkah Terbukti?

Sebab, jika tubuh kekurangan zat besi, maka itu akan menyebabkan anemia yang dapat memengaruhi kapasitas pembawa oksigen dalam darah.

Manfaat jeruk nipis dan madu

Sifat antiinflamasi madu telah menjadikannya pilihan utama sebagai salep untuk luka selama berabad-abad.

Sebuah studi pada Oktober 2019 yang diterbitkan dalam PLOS One menemukan bahwa madu tidak hanya membantu mengurangi peradangan, tetapi juga menawarkan efek antibakteri karena kadar hidrogen peroksida.

Jenis madu tertentu, seperti madu manuka, mengandung senyawa fitokimia tertentu seperti methylglyoxal dan flavonoid yang menunjukkan sifat antimikroba.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com