KOMPAS.com - Sakit maag seringkali dikaitkan dengan kebiasaan telat makan atau pola makan yang berantakan.
Perut yang sering dibiarkan dalam keadaan kosong ini dapat memicu produksi asam lambung berlebihan yang kemudian muncul keluhan atau gejala maag, seperti perut terasa perih, mual hingga muntah.
Padahal penyebab sakit maag tidak cuma karena telat makan.
Ada sejumlah kebiasaan dan pola makan yang tanpa disadari bisa menjadi penyebab maag.
Baca juga: Sering Sakit Maag, Perlu Pantang Makanan Apa?
Maag merupakan serangkaian gejala akibat adanya gangguan pada sistem pencernaan.
Gejala maag biasa ditandai dengan keluhan seperti mual, perut seperti terasa panas dan terbakar, perut kembung atau terlalu banyak bersendawa.
Kondisi tersebut dapat terjadi akibat banyak faktor, tapi secara umum pola makan yang dilakukan sehari-hari adalah biang keladinya.
Melansir Gastroconsa, berikut pola makan yang dapat memicu sakit maag.
Sebagian besar makanan yang mengandung karbohidrat dan gula akan meningkatkan produksi gas lambung dan memicu perut kembung.
Ketika mengonsumsi jenis makanan ini, karbohidrat atau gula akan dipecah melalui proses metabolisme di usus besar.
Proses tersebut menciptakan penumpukan gas yang terasa memenuhi perut, yang setelah itu menyebabkan kembung dan membuat penderitanya tidak nyaman.
Makanan atau minuman yang mengandung gula buatan bisa menimbulkan reaksi dan gejala perut kembung dan masalah pencernaan yang lain.
Pasalnya gula buatan ini dapat memberikan efek samping di lambung yang menyebabkan produksi gas berlebih.
Beberapa contoh makanan atau minuman dengan kandungan gula buatan ini bisa dilihat melalui tabel informasi pada kemasan makanan, seperti kandungan xylitol, sorbitol, dan mannitol.