Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kebiasaan dan Pola Makan yang Bisa Picu Sakit Maag

Kompas.com, 31 Januari 2023, 17:19 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sakit maag seringkali dikaitkan dengan kebiasaan telat makan atau pola makan yang berantakan.

Perut yang sering dibiarkan dalam keadaan kosong ini dapat memicu produksi asam lambung berlebihan yang kemudian muncul keluhan atau gejala maag, seperti perut terasa perih, mual hingga muntah.

Padahal penyebab sakit maag tidak cuma karena telat makan.

Ada sejumlah kebiasaan dan pola makan yang tanpa disadari bisa menjadi penyebab maag.

Baca juga: Sering Sakit Maag, Perlu Pantang Makanan Apa? 

Kebiasaan dan pola makan yang bisa sebabkan maag

Ilustrasi memakan burger dengan lelehan kejuSHUTTERSTOCK/BUBLIKHAUS Ilustrasi memakan burger dengan lelehan keju

Maag merupakan serangkaian gejala akibat adanya gangguan pada sistem pencernaan.

Gejala maag biasa ditandai dengan keluhan seperti mual, perut seperti terasa panas dan terbakar, perut kembung atau terlalu banyak bersendawa.

Kondisi tersebut dapat terjadi akibat banyak faktor, tapi secara umum pola makan yang dilakukan sehari-hari adalah biang keladinya.

Melansir Gastroconsa, berikut pola makan yang dapat memicu sakit maag.

1. Kebanyakan makan karbo dan gula

Sebagian besar makanan yang mengandung karbohidrat dan gula akan meningkatkan produksi gas lambung dan memicu perut kembung.

Ketika mengonsumsi jenis makanan ini, karbohidrat atau gula akan dipecah melalui proses metabolisme di usus besar.

Proses tersebut menciptakan penumpukan gas yang terasa memenuhi perut, yang setelah itu menyebabkan kembung dan membuat penderitanya tidak nyaman.

2. Terlalu sering konsumsi gula buatan

Makanan atau minuman yang mengandung gula buatan bisa menimbulkan reaksi dan gejala perut kembung dan masalah pencernaan yang lain.

Pasalnya gula buatan ini dapat memberikan efek samping di lambung yang menyebabkan produksi gas berlebih. 

Beberapa contoh makanan atau minuman dengan kandungan gula buatan ini bisa dilihat melalui tabel informasi pada kemasan makanan, seperti kandungan xylitol, sorbitol, dan mannitol.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau