Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/11/2022, 16:15 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Maag atau dalam istilah medis disebut dispepsia merupakan gangguan pencernaan yang terjadi pada perut bagian atas.

Gangguan pencernaan ini dapat menimbulkan sensasi tidak nyaman di perut, lambung terasa perih hingga mudah merasa kenyang meski baru makan sedikit.

Meski maag merupakan salah satu gangguan pencernaan yang umum dialami banyak orang, tapi ada berapa kondisi tertentu yang membuat penderitanya perlu berobat ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Maag saat Hamil 

Kapan penderita maag harus berobat ke dokter?

Mengutip laman Mayoclinic, gejala maag dapat muncul sesekali atau bahkan setiap hari dalam waktu tertentu.

Kondisi tersebut bisa hilang dengan sendirinya atau kambuh secara tiba-tiba ketika kita tidak menjaga pola makan yang tepat.

Seseorang yang menderita sakit maag juga biasanya memiliki keluhan yang berbeda.

Tapi secara umum, gejala maag bisa dikenali ketika seseorang merasakan tanda-tanda sebagai berikut.

  • Rasa kenyang lebih cepat meski belum makan banyak
  • Perut bagian atas terasa tidak nyaman
  • Sensasi perih atau seperti terbakar di antara bagian bawah tulang dada dan pusar
  • Perut kembung di bagian atas
  • Sedikit merasa sesak
  • Mual
  • Sering bersendawa
  • Ketika gejala maag kambuh, mengonsumsi obat maag biasanya dapat membantu meredakan gejala yang dialami.

Ilustrasi maag saat hamil, penyebab maag saat hamil, cara mengatasi maag saat hamil. Shutterstock/New Africa Ilustrasi maag saat hamil, penyebab maag saat hamil, cara mengatasi maag saat hamil.

Tetapi jika gejalanya terus berlanjut selama lebih dari dua minggu, kondisi ini perlu ditangani secara medis.

Segera berobat ke dokter apalagi jika gejala yang muncul disertai dengan hal-hal berikut ini;

  • Penurunan berat badan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Muntah berulang atau muntah darah
  • Kotoran berwarna hitam dan terlalu lembek
  • Kesulitan menelan yang parah
  • Kelelahan
  • Sesak napas
  • Nyeri dada hingga menjalar ke rahang, leher atau lengan

Baca juga: Perubahan Gaya Hidup untuk Mengatasi Sakit Maag 

Meski maag pada umumnya tidak menyebabkan komplikasi serius, namun berbagai keluhan yang muncul itu dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman saat beraktivitas.

Apalagi jika keluhannya selalu muncul setiap hari, kondisi tersebut bisa saja mengganggu aktivitas dan produktivitas sehari-hari. 

Maka dari itu, penanganan secara medis dengan berobat ke dokter merupakan pengobatan yang tepat untuk mengatasi maag.

Biasanya dokter akan mendiagnosis kondisi tubuh pasien untuk menentukan penyebab hingga obat apa yang nantinya akan diresepkan untuk mengurangi gejala hingga mencegah maag kambuh.

Di samping itu, penderita maag juga perlu mengubah kebiasaan buruk yang memicu gejalanya muncul.

Seperti merokok, konsumsi minuman beralkohol, terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak, makanan pedas, kurang tidur dan banyak lagi pemicu lainnya.

Baca juga: Sama-sama Penyakit Lambung, Ini Beda Gerd dan Maag 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com