Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Gerah dan Bau Badan Saat Cuaca Terik, Ini Cara Mengatasinya agar Tetap Percaya Diri

Kompas.com - 07/06/2023, 10:58 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Belakangan ini, fenomena panas ekstrem, seperti gelombang panas, melanda sejumlah negara di kawasan Asia. Salah satu negara yang mengalami fenomena tersebut adalah Thailand yang mengalami rekor kenaikan suhu hingga 45 derajat celsius pada Sabtu (15/4/2023).

Bangladesh juga mengalami situasi yang sama. Bahkan, peningkatan suhu di negara ini pada Senin (17/4/2023) mencapai rekor hingga 51 derajat celsius.

Meski tidak terkena gelombang panas ekstrem, Indonesia juga mengalami peningkatan suhu udara di beberapa wilayah. Salah satunya di Ciputat, Tangerang, yang suhu udaranya mencapai 37,2 derajat celsius pada Senin (17/4/2023).

Udara panas tersebut menyebabkan sejumlah masyarakat mengeluhkan efek panas yang timbul lantaran menghambat aktivitas mereka di luar ruangan. Selain kulit terasa panas menyengat, kelembapan tubuh menjadi lebih tinggi sehingga memicu gejala keringat berlebih.

Diberitakan Kompas.com, Jumat (28/4/2023), Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ardhasena Sopaheluwakan menjelaskan, Indonesia pada dasarnya berada di wilayah tropis.

Temperatur rerata di Indonesia mencapai 25 derajat celsius pada pagi hari dan 33-34 derajat celsius di siang hari.

Meski begitu, ada dua periode dalam satu tahun ketika matahari melintas mendekati garis khatulistiwa pada akhir Maret. Alhasil, pada April dan Mei, suhu di wilayah Indonesia meningkat sehingga udara terasa lebih panas.

Fenomena itu tak dapat dicegah atau dihindari. Meski begitu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi dampak dari suhu panas.

Salah satunya, menjaga kecukupan asupan cairan tubuh dengan cara minum banyak air sehingga tubuh tetap terhidrasi.

Selain itu, sebisa mungkin hindari kontak dengan sinar matahari secara langsung dengan menggunakan topi ataupun payung.

Gunakan pula sunscreen dengan kandungan 30 SPF pada permukaan kulit yang tidak tertutup pakaian sebelum beraktivitas di luar ruangan.

Untuk mencegah keringat berlebih akibat suhu panas, hindari memakai baju berwarna gelap agar tidak menyerap panas. Gunakan pula baju berbahan ringan dan longgar agar tubuh terasa sejuk.

Cegah keringat berlebih

Udara panas juga dapat memicu keringat berlebih atau hiperhidrosis. Sebab, saat udara panas, kelenjar keringat menjadi sangat aktif memproduksi cairan keringat untuk menurunkan suhu tubuh.

Sayangnya, keringat berlebih berpotensi menimbulkan bau tak sedap pada tubuh. Hal ini pun dapat rasa percaya diri.

Dua varian produk Decrant AntiprespirantDok. Decrant Dua varian produk Decrant Antiprespirant

Bila mengalami hal itu, kini tak perlu khawatir. Untuk mengatasinya, Anda dapat menggunakan produk Decrant Antiperspirant.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com