Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/07/2023, 08:20 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Mengatur jarak kehamilan memiliki banyak manfaat, bukan hanya kesehatan ibu dan bayi, tetapi juga untuk kebahagiaan keluarga secara keseluruhan. Untuk itu penggunaan kontrasepsi menjadi cara yang tepat agar jarak kehamilan tidak terlalu rapat.

Kontrasepsi jangka panjang seperti IUD (intra uterine device) atau sering disebut sebagai KB Spiral, sangat praktis karena cukup dipakai sekali untuk beberapa tahun dan memiliki efektivitas tinggi.

Dijelaskan oleh Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN, dr.Eni Gustina MPH, IUD sangat dianjurkan untuk merencanakan jarak kehamilan.

"Secara keseluruhan IUD merupakan kontrasepsi terbaik karena tidak mengandung hormon sehingga tidak berdampak pada tubuh, efektif hingga 99 persen, sangat ekonomis karena bisa digunakan hingga 8 tahun, serta mudah untuk mengembalikan kesuburan,"katanya dalam keterangan pers.

Meski begitu, peminat kontrasepsi jangka panjang di Indonesia masih rendah. Menurut Eni, saat ini baru 7 persen perempuan Indonesia yang menggunakan IUD sebagai metode perencana keluarga.

Baca juga: CEK FAKTA: Disinformasi soal Kontrasepsi Tingkatkan Permintaan Aborsi

Untuk mempromosikan penggunaan IUD, BKKBN dan DKT Indonesia bekerja sama membuat kampanye #AyoPasangIUD dengan menargetkan empat ibu yang berbeda, yaitu ibu muda, ibu menyusui, ibu yang tidak ingin menambah anak lagi, serta ibu dengan kondisi medis khusus.

"Tujuan kami adalah memastikan pesan-pesan ini sesuai dengan kondisi masing-masing ibu, serta mendorong mereka untuk mempertimbangkan IUD sebagai pilihan yang dapat diandalkan," kata Presiden Direktur DKT Indonesia, Dimosthenis Sakellaridis.

Pada masing-masing kelompok ibu, IUD memilik keunggulannya sendiri. Misalnya saja pada ibu muda yang baru memiliki anak pertama, penggunaan IUD merupakan kontrasepsi praktis yang bisa dilepas kapan saja dan lebih cepat mengembalikan kesuburan jika ingin menambah anak kembali.

Sedangkan untuk ibu menyusui, IUD tidak akan mengganggu produksi ASI dan bisa langsung dipasang setelah melahirkan serta tidak memerlukan pemeriksaan rutin bulanan.

Untuk ibu yang tidak ingin menambah anak, IUD terbilang hemat karena cukup satu kali pasang dan bisa memberi perlindungan selama bertahun-tahun. Kontrasepsi ini juga tidak mengganggu kenaikan berat badan.

Sementara itu, untuk ibu dengan kondisi khusus seperti hipertensi, diabetes, dan juga perokok aktif, IUD bisa diandalkan karena kontrasepsi ini bersifat non-hormonal sehingga tidak berpengaruh pada tekanan darah atau glukosa darah.

Baca juga: Macam-macam Kelebihan IUD, Cocok untuk Pengidap Penyakit Kronis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com