Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

L'Art & La Matière dari Guerlain, Menggubah Bahan Mentah Menjadi Karya Seni Wewangian

Kompas.com - 08/08/2023, 11:30 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Crafting raw materials into art. Mengolah bahan mentah menjadi karya seni. Itulah yang dilakukan Guerlain Perfumers dalam koleksi L'Art & La Matière yang merupakan kumpulan mahakarya wewangian dengan berbagai aroma menakjubkan.

Koleksi yang pertama kali muncul tahun 2005 dan terus bertambah hingga hari ini itu merupakan kreasi Guerlain untuk menghadirkan aroma baru dari berbagai bahan utama parfum, namun dalam dimensi yang berbeda.

Sebenarnya menemukan aroma baru yang unik sudah menjadi tradisi sejak Guerlain didirikan oleh Pierre-François Pascal Guerlain tahun 1828. Sejak kecil Pierre-François sudah mengagumi aroma di toko rempah-rempah milik ayahnya.

Ia selalu terpesona oleh warna-warni aroma dari negeri yang jauh, yang menuntunnya menjadi seorang ahli kimia parfum dan menciptakan berbagai wewangian legendaris, termasuk yang dibuat tahun 1853 khusus untuk Permaisuri Eugénie, istri Napoleon III, yang membuatnya mendapat gelar “Perfumer to His Majesty”.

Dalam rumah Guerlain, berkeliling dunia untuk mencari bahan baku untuk aroma baru bukanlah hal yang asing. Hal ini antara lain terbukti lewat hadirnya parfum Jicky tahun 1889, sama dengan tahun Menara Eiffel dibangun.

Jicky yang diracik Aimé Guerlain, anak dari Pierre-François adalah parfum pertama yang memiliki formula perpaduan alami dan sintetis. Itu sebabnya Aimé dikenal sebagai penemu wewangian modern.

Tidak hanya itu, cucu Pierre-François, Jacques Guerlain yang mewarisi rumah Guerlain pada tahun 1890 juga menciptakan wewangian pertama yang beraroma oriental, yakni Shalimar atau "kuil cinta" yang merupakan kenangan atas kisah cinta antara Kaisar Shah Jahan dan istrinya Mumtaz Mahal.

Baca juga: Menikmati Afternoon Tea di Tengah Keharuman yang Menggugah Selera

Koleksi L'Art & La Matière

koleksi L'Art & La Matière Parfumerie d?Art collection by GuerlainKompas.com/Wisnubrata koleksi L'Art & La Matière Parfumerie d?Art collection by Guerlain
Kini petualangan mencari aroma itu berlanjut dalam koleksi L'Art & La Matière yang terdiri dari sedikitnya 20 parfum, yang menonjolkan aroma-aroma bahan utamanya ditambah bahan lain untuk membuat wanginya makin menonjol.

Aroma wangi dalam koleksi L'Art & La Matière dikelompokkan dalam beberapa kategori, antara lain "Fleurs Passionnelles" atau wangi bunga, "Les Fraîeurs Vibrantes" dengan wangi segar, "Bois Puissants" yang merupakan aroma kayu, hingga "Orientaux Enivrants" alias aroma oriental yang melibatkan rempah-rempah.

Santal Pao Rosa misalnya, parfum yang masuk dalam kategori aroma woody ini memiliki komposisi wangi kayu dengan aksen resin, dengan keharuman kayu cendana yang pekat, dibumbui dengan kapulaga di atasnya, serta paduan kayu mur dan kayu gaharu, yang semuanya terbungkus dalam aroma mawar.

Sedangkan pada Rose Chérie yang masuk kategori bunga, Guerlain mengangkat wangi bunga mawar dan violet, diracik dengan aroma almond, heliotropin, dan tonka bean.

Dengan paduan ini, esensi keharuman Bulgarian Rose (Damascena) dan Rose de Grasse absolute (Centifolia), menampakkan dirinya dalam nada penuh namun lembut. Rose Chérie tetap setia pada aroma asli mawar, namun membawanya ke cakrawala penciuman yang berbeda.

Sementara pada parfum Spiritueuse Double Vanille, aroma vanila ditingkatkan dengan nuansa rum dan tembakau. Dalam parfum ini, wangi vanila menjadi eksotis, lebih smoky, dan menyisipkan aroma melati, ylang ylang, benzoin dan cedar.

Dalam koleksi L'Art & La Matière, Guerlain seolah ingin mengangkat wewangian menjadi sebuah karya seni, dengan cara menggubah bahan utamanya untuk bersinar dengan lebih berani, dan mengangkat aromanya ke tingkat yang optimal.

Pada koleksi ini pembuat parfum mengambil satu atau dua bahan utama, lalu menggubahnya menjadi aroma baru yang unik tanpa meninggalkan aroma aslinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com