Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Pertolongan Pertama Saat Digigit Tikus untuk Cegah Infeksi

Kompas.com, 11 September 2023, 15:24 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gigitan tikus bisa menimbulkan dampak berbahaya jika tidak segera ditangani dengan tepat.

Meski pun kita digigit oleh tikus peliharaan, sebagian besar gigitan tikus dapat membawa bakteri, virus hingga penyakit lain yang berpotensi memicu gangguan kesehatan.

Dengan memahami pertolongan pertama saat digigit tikus dapat membantu untuk mencegah berkembangnya infeksi yang memicu risiko bagi kesehatan.

Baca juga: Bermacam Tanaman yang Mengusir dan Mengundang Tikus 

Pertolongan pertama saat digigit tikus

Sebagian besar tikus lebih suka menghindari kontak dengan manusia dan hanya akan mengigit ketika mereka merasa terancam atau stres.

Jika sudah terlanjur tergigit, berikut pertolongan pertama yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi lebih lanjut seperti dilansir Verywell Health.

1. Melepaskan semua aksesori yang menekan bagian tubuh

Khususnya pada bagian jari tangan, segera lepaskan semua aksesori yang memberikan tekanan ke jari seperti cincin, jam tangan atau gelang.

Cara ini dapat mencegah terjadinya pembengkakan atau infeksi lebih lanjut.

2. Cuci luka dengan air bersih atau sabun

Tikus memiliki ukuran tubuh yang kecil, tapi gigi mereka tajam dan kuat saat mengigit.

Tak heran jika gigitannya bisa menimbulkan luka yang cukup dalam dan bisa menembus kulit.

Sebagai pertolongan pertama yang dapat kita lakukan, segera cuci dengan air bersih bekas lukanya menggunakan sabun dan air hangat.

Pastikan kita membersihkannya sampai ke bagian dalam luka.

Baca juga: Cara Pakai Garam untuk Dijadikan Racun Tikus 

Ilustrasi gigitan tikusHealthline Ilustrasi gigitan tikus

3. Hentikan pendarahan

Gigitan tikus tak jarang menimbulkan pendarahan. Untuk menghentikannya, kita dapat membalut luka itu untuk sementara dengan kain kasa steril.

Jika ada salep antibiotik, kita dapat memberikannya sebelum luka dibalut kain kasa dan pastikan ikatannya tidak terlalu kencang agar tidak mengganggu aliran darah.

4. Memantau luka

Setelah digigit tikus, penting untuk memantau luka dan gejala yang ditimbulkan selama beberapa hari ke depan.

Jika ada tanda-tanda infeksi seperti bengkak, kemerahan atau nanah, segera berobat ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Kalau luka yang ditimbulkan cukup besar, mungkin beberapa jahitan dapat menjadi opsi sebagai pengobatan atau pertimbangkan pula untuk mendapatkan vaksin tetanus atas saran dokter.

Baca juga: Cara Pakai Cengkeh untuk Usir Tikus dari Rumah 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau