Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Parenting yang Bikin Anak Lebih Kuat dan Tangguh

Kompas.com - 18/09/2023, 17:50 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Gaya parenting yang diterapkan orangtua memainkan peran penting dalam membentuk karakter anak.

Baru-baru ini, para ahli menemukan pola asuh yang bisa mendukung karakter anak menjadi lebih kuat dan tangguh.

Anak dengan karakter kuat dan tangguh dapat digambarkan memiliki kepercayaan diri, mampu menyelesaikan masalah, berperilaku positif, mandiri hingga tingkat resiliensi yang baik.

Orangtua yang membesarkan anak-anak dengan karakter itu, cenderung menciptakan lingkungan yang memperbolehkan anak melakukan kesalahan dan tidak takut akan kegagalan.

Pola asuh yang satu ini juga memungkinkan anak tidak mengembangkan "karakter palsu", suatu kepribadian buatan yang dijadikan strategi untuk mengatasi masalah, mendapatkan perhatian dan dukungan untuk berkembang.

Singkatnya orangtua masih dapat menerima dan mencintai anak ketika berbuat salah, tetapi tidak membenarkan tindakannya.

Ketika kita dapat dengan jelas memisahkan keduanya, seorang anak akan lebih memahami tindakan dan perilakunya baik atau buruk.

Kita sebagai orangtua hanya perlu berhati-hati dalam mengungkapkan kekhawatiran tersebut.

Sebagai contoh, ketika seorang anak bertindak dengan cara yang tidak sesuai dengan harapan kita, maka orangtua perlu tetap menunjukkan kehangatan meski pada intinya mengungkapkan kekecewaan.

Baca juga: Simak, Berbagai Gaya Parenting yang Buat Anak Belanda Paling Bahagia 

Menghargai kehadiran anak

Ilustrasi pola asuh orangtua untuk membangun karakter anak jadi kuat dan tangguhPexels / Arina Kraskinova Ilustrasi pola asuh orangtua untuk membangun karakter anak jadi kuat dan tangguh

Menyapa anak setidaknya sekali dalam sehari bisa menjadi bagian dari gaya parenting. Kebiasaan ini dapat membantu anak merasa diakui kehadirannya di tengah keluarga.

Hal-hal kecil ini pula yang dapat membentuk karakter anak menjadi lebih kuat dan tangguh.

"Cobalah sapa mereka dengan kegembiraan dan tanpa malu-malu. Ini termasuk sikap yang penuh kasih sayang secara fisik dan menyenangkan," jelas psikolog yang berbasis di Amerika Serikat, Susan Bauerfeld.

Para ahli lain, seperti Profesor dari New York University, Scott Galloway juga setuju tentang hal tersebut.

Dalam bukunya The Algebra of Happiness: Notes on the Pursuit of Success, Love and Meaning, dia menuliskan tentang gaya parenting yang diterapkan ibunya.

"Bagi saya, kasih sayang adalah pembeda besar, antara berharap seseorang menganggap saya luar biasa dan berharga," tulis Galloway.

Di samping itu, penelitian yang dilakukan ilmuwan di Universitas Notre Dame mengungkapkan, anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang penuh kasih sayang secara fisik, melporkan lebih sedikit depresi dan kecemasan.

Anak-anak tersebut juga dilaporkan memiliki kasih sayang yang lebih tinggi saat dewasa. Itulah sebabnya, para ahli menyarankan bagi orangtua agar meluangkan waktu untuk keluarga.

Ketika sejak awal kita jarang menyempatkan waktu berkualitas dengan keluarga, maka orangtua bisa kehilangan interaksi berkualitas yang dapat memengaruhi karakternya kelak.

Baca juga: 4 Tipe Pola Asuh Anak, Mana Lebih Baik? 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com