Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

"Intimate Relationship": Pertemanan Semakin Mengecil Saat Dewasa

Kompas.com - 07/01/2024, 12:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Velia Amanda dan Agustina, M.Psi., Psikolog*

KETIKA kamu menyadari kini hubungan pertemanan tidak sebanyak dahulu dan lebih menyukai hubungan yang baik dengan teman terdekatmu saja, hal tersebut menandakan kamu sudah tumbuh menjadi pribadi dewasa.

Kondisi ini sebelumnya diungkap oleh selebgram Raden Rauf melalui channel podcast miliknya.

Ia menyampaikan “Semakin dewasa, circle pertemanan kita akan semakin sempit dan itu adalah hal wajar karena semakin dewasa, kita akan semakin sadar yang kita butuhkan adalah teman yang real, teman yang bisa saling support untuk maju bareng-bareng menjadi lebih baik,” (Raden Rauf, 31 Maret 2023).

Saat remaja, tentu kita lebih banyak membuka diri dan memiliki lingkungan pertemanan yang besar. Namun saat memasuki usia 20 tahun, umumnya individu akan menemukan teman yang benar-benar ia butuhkan.

Menjelang usia 30 tahun, individu akan lebih banyak memutuskan pertemanan dengan orang-orang toxic yang saling kompetitif. Seiring berjalannya waktu, yang kita butuhkan adalah perhatian dan dukungan dari orang sekitar.

Ada empat alasan utama mengapa semakin dewasa lingkup pertemanan semakin kecil:

Pertama, perubahan ketika dewasa. Ketika memasuki masa dewasa terdapat perubahan gaya hidup, hobi, minat, serta perubahan persepsi.

Jika dahulu merasa harus memiliki banyak teman, maka kini lebih memandang tidak apa memiliki sedikit teman, tapi terbentuk komitmen dan rasa nyaman antarsesama.

Kedua, mengutamakan prioritas. Seiring berjalannya waktu, kita memiliki banyak prioritas yang harus diutamakan.

Jika dahulu memiliki banyak waktu untuk berkumpul dengan teman, maka kini terdapat banyak prioritas dan kesibukan seperti mengejar pendidikan, karier, atau keluarga.

Ketiga, membutuhkan waktu sendiri. Di tengah aktivitas dan kesibukan yang dilalui, terkadang orang dewasa memilih untuk meluangkan dan menikmati waktu sendiri dibandingkan harus berkumpul dengan teman beramai-ramai.

Keempat, menghindari lingkup pertemanan toxic. Hubungan pertemanan tidak hanya tentang saling membantu dan peduli antarsesama, tetapi juga terjadi konflik dan persaingan.

Terkadang individu sering tidak mengontrol dirinya dengan baik dan memiliki ego cukup tinggi ketika menghadapi konflik dengan teman. Dampaknya terbentuk hubungan pertemanan toxic yang tak baik bagi kesehatan mental.

Setelah dewasa, individu tidak memiliki banyak waktu untuk menghadapi pertemanan toxic dan memilih untuk menghindari lingkup pertemanan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com