Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Fitting Baju Pengantin Adat Batak

Kompas.com, 24 April 2024, 11:11 WIB
Chrisstella Efivania Rosaline,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernikahan merupakan salah satu momen spesial bagi setiap orang. Sebelum menikah, para calon pengantin harus melakukan fitting baju terlebih dahulu. 

Fitting baju pengantin tak bisa dilakukan sembarangan. Terutama bagi orang yang mau menjahit baju pengantin untuk pesta adat. Ada waktu yang ideal, bahkan hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan fitting baju tersebut. 

Baca juga: Kapan Harus Fitting Baju Pengantin? Ini Waktu Idealnya

Pemilik sekaligus desainer butik yang menjual baju pengantin adat Batak, Fine Irazona (41) membagikan tips kepada para calon pengantin agar tak salah ketika melakukan fitting baju pernikahannya. 

Apa saja?

Tips fitting baju pernikahan adat Batak

1. Persiapkan tema pestanya

Hal pertama yang harus disiapkan adalah tema pesta pernikahan yang akan digelar.

Fine mengatakan, tema tersebut nantinya akan berkaitan dengan desain dari baju pengantin yang akan dibuat. 

Baca juga: 5 Cara Mudah Tentukan Tema Pesta Pernikahan

“Kalau kita mau jadi pengantin, tentukan dulu perencanaannya bagaimana. Misalnya mau pakai baju warna putih, atau warna lain, yang penting tentukan dulu temanya,” kata Fine kepada Kompas.com saat diwawancarai di butiknya yang terletak di kawasan Rawamangun, Senin (22/4/2024). 

Setelah mengetahui tema dan perencanaan pestanya, maka langkah selanjutnya adalah harus menyiapkan bahan brukat dan songket yang akan digunakan saat pesta.

2. Tentukan akan membuat songket atau kebayanya terlebih dahulu

Songket yang dijual di Galeri Fine Partonun.KOMPAS.com/CHRISSTELLA EFIVANIA ROSALINE Songket yang dijual di Galeri Fine Partonun.

Pernikahan adat batak biasanya menggunakan dua elemen pakaian, yakni kebaya dan songket. 

Biasanya, bagi orang-orang yang sudah mempersiapkan bahan-bahannya, akan menjahit pakaiannya terlebih dahulu. Namun, ada pula yang mempersiapkan songketnya terlebih dahulu. 

Baca juga: Sama-sama Kain Tenun, Ini Perbedaan Ulos dan Songket

“Kalau dia memang punya budget lebih, mungkin dia bisa bikin songketnya dulu, baru sesuaikan ke brukatnya. Tapi ada juga yang mau bikin kebayanya dulu baru bikin songketnya, tergantung masing-masing orang sih,” ujar Fine. 

Menurut Fine, keduanya sama-sama punya value yang penting dalam pernikahan adat batak. Namun, untuk pembuatan songket biasanya memakan waktu lebih lama. 

“Kalau fitting itu idealnya h-3 bulan sebelum acara, jadi ada spare waktu untuk menenun songketnya,” katanya. 

3. Jangan bawa orang banyak-banyak saat fitting

Terakhir adalah hal yang terpenting saat fitting baju, yakni jangan membawa banyak orang saat fitting baju pengantin. 

Biasanya, orang-orang yang mendampingi saat fitting ini biasanya akan memberikan pertimbangan terkait desain bajunya. 

“Enggak usah bawa orang banyak-banyak, bingung nanti. Kalau orangtuanya dekat, bawa orangtuanya. Tapi kalau jauh, bawa sahabat terdekat atau kakaknya. Jangan sampai bawa lima orang, karena pendapat lima orang ini bisa beda-beda,” ujar perempuan 41 tahun itu. 

Fine pun mengatakan, walaupun akan ada banyak pertimbangan dari banyak pihak saat fitting baju, tapi penting bagi pengantin untuk bisa menentukan desain yang ia mau. 

“Nanya pendapat boleh, tapi keputusan akhir itu tetap ada di tangan calon pengantin dan orangtua. Kita kan mau jadi pengantin ya, jadi jangan labil,” tutur Fine.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau