Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Bikin Bunga Segar Jadi Kering, Bisa Dijadikan Kerajinan

Kompas.com - 25/04/2024, 17:17 WIB
Chrisstella Efivania Rosaline,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mungkin beberapa dari kamu pernah menerima buket bunga segar, namun bunga tersebut tak bisa bertahan lama karena bunga-bunga akan layu dalam beberapa hari. 

Namun, kita bisa memperpanjang umur bunga tersebut dengan cara dikeringkan. Biasanya, bunga tersebut dikeringkan untuk dijadikan kerajinan-kerajinan seperti hiasan frame foto, atau bahkan aksesoris. 

Baca juga: Strategi Owner Stellar Coronae Memperkaya Ide Produk Bisnis Kerajinan

Baca juga: Kisah Stellar Coronae, Usaha Kerajinan Bunga Kering yang Berawal dari Hobi

Salah satu brand lokal yang memanfaatkan bunga kering sebagai bahan baku untuk produk bisnisnya adalah Stellar Coronae.

 

Stellar Coronae menjual berbagai macam aksesoris perempuan, mulai dari jepit rambut, kalung, anting, gelang, gantungan kunci, bros, hingga case handphone yang dihiasi bunga-bunga kering. 

Proses pengeringan bunga 

Aksesori Gelang dari Stellar CoronaeKOMPAS.com/ANTONIUS ADITYA MAHENDRA BUDI SANTOSO Aksesori Gelang dari Stellar Coronae

Brand yang satu ini membuat produk-produknya menggunakan teknik oshibana, yakni teknik menekan bunga-bunga segar untuk mengeluarkan cairannya. 

“Teknik Oshibana itu teknik pengeringan bunga dengan cara di-press, kami menggunakan kayu. Mengeringkannya semua sendiri, dari mulai bunga fresh, supaya dia jadi kering harus dikeluarkan airnya dengan cara di-press. Teknik ini berasal dari Jepang,” kata salah satu co-founder Stellar Coronae, Korona, dikutip dari artikel Kompas.com yang tayang pada 1 Maret lalu. 

Baca juga: Pilihan Kado Unik untuk Bestie, Bingkai Cantik hingga Bunga Kering

Dalam kesempatan berbeda, Kompas.com pun sempat berbincang dengan salah satu co-founder Stellar Coronae, Jennifer Hakim, pada Rabu (24/4/2024) terkait proses pengeringan bunga-bunga segar yang biasa dilakukan oleh Stellar Coronae. 

“Kami biasanya nerima bunga-bunga dari customer untuk dikeringkan dan dijadikan kerajinan seperti frame akrilik, atau aksesoris-aksesoris,” kata Jennifer. 

Jennifer menambahkan, biasanya bunga-bunga yang akan dikirim dari customer perlu dilihat terlebih dahulu apakah bisa diproses atau tidak.

Baby rose yang dikeringkan kemudian dijadikan sebagai anting KOMPAS.COM/VIA FURGATIVA GUMILAR Baby rose yang dikeringkan kemudian dijadikan sebagai anting

“Sebenarnya semua bunga bisa dikeringkan, tapi better dikonsultasikan dulu aja sih sama admin kita. Terus juga paling bagus itu bunga dikirim ke kita h+1 setelah terima bunganya,” jelas Jennifer.

Menurutnya, jika bunga segar sudah terlalu layu, tampilannya tak akan terlalu bagus untuk dirangkai.

Baca juga: Mencoba Merangkai Bunga Kering untuk Sampul Kartu Ucapan, Susahkah?

“Kalau dari customer bunganya udah terlalu layu, kayak disimpan tujuh hari didiemin doang gitu, biasanya kita tolak, sih,” tambahnya.

Proses pengeringan itu, kata Jennifer, akan berlangsung selama kurang lebih tiga bulan bahkan lebih.

“Prosesnya itu beda-beda, soalnya setiap bunga itu treatment-nya beda-beda. Misalnya bunga-bunga yang tebal seperti mawar, harus per-petal dicabutin satu-satu baru dikeringin. Makanya harganya agak mahal sih, biasanya mulai dari Rp 2 jutaan,” pungkas Jennifer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com