Menutup Luka Justru Bikin Lebih Lama Sembuh, Mitos atau Fakta?

KOMPAS.com - Masih banyak orang meyakini, bahwa membiarkan luka tetap terbuka agar cepat kering adalah cara paling cepat menyembuhkan luka.

Namun, benarkah menutup luka justru bisa memperlambat proses penyembuhan? 

Menurut dokter sekaligus kreator konten kesehatan, dr. Kevin Mak, anggapan tersebut adalah mitos yang masih banyak beredar di masyarakat. 

"Luka justru idealnya harus ditutup, apalagi jika ingin proses penyembuhannya lebih cepat dan optimal," ujar Kevin kepada Kompas.com, Rabu (9/7/2025). 

Baca juga: 6 Pola Makan yang Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka dan Cegah Infeksi

lebih lanjut dr. Kevin menjelaskan, menutup luka dengan plester yang tepat membantu menjaga kelembapan alami kulit, akan menciptakan lingkungan kondusif untuk regenerasi kulit, serta melindungi luka dari infeksi dan gesekan. 

"Kalau dibiarkan terbuka, luka lebih rentan terpapar debu, kuman, dan gesekan. Itu bisa bikin proses penyembuhan jadi lambat, bahkan menyebabkan infeksi ringan," tambahnya. 

Sementara luka yang tertutup dengan baik, bisa tetap lembap dan mempercepat pembentukan jaringan kulit baru. 

Baca juga: Tiga Faktor yang Percepat Penyembuhan Luka

Kapan harus ganti plester?

Namun demikian, Kevin mengingatkan, luka yang ditutup tetap harus dijaga kebersihannya, termasuk mengganti plester secara rutin.

Plester sebaiknya diganti setiao 6-12 jam, tergantung apakah plester itu basah atau kotor. Jika selama pemakaian plester basah atau kotor, penting untuk segera mengganti plester baru.  

Pada luka ringan, biasanya proses penyembuhan yang optimal berlangsung dalam waktu 7-10 hari. 

Baca juga: Kenali Gejala Panas Dalam pada Anak Sejak Dini, Ini Kata Dokter

Mitos atau Fakta?

Jadi, menutup luka bikin lama sembuh adalah mitos. Justru, perawatan luka yang benar dengan penutupan yang tepat bisa membantu pemulihan lebih cepat, mengurangi risiko infeksi, dan menjaga estetika kulit. 

Baca juga: Kenali Gejala Panas Dalam pada Anak Sejak Dini, Ini Kata Dokter