Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tindakan Bedah Plastik untuk Perindah Kantung dan Kelopak Mata

Kompas.com - 07/04/2017, 17:20 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Kulit yang tak lagi kencang akibat penuaan bisa menyebabkan kelopak mata menjadi turun. Selain bisa mengganggu fungsi penglihatan, kondisi itu juga membuat penampilan tidak segar. Tindakan bedah plastik bisa menjadi pilihan untuk memperbaikinya.

Operasi kelopak mata yang cukup populer adalah blepharoplasty. Tujuannya tidak hanya untuk estetika, tapi juga memperbaiki fungsinya.

"Operasi untuk tujuan estetika biasanya dilakukan oleh orang Asia yang matanya sipit, tidak dapat terbuka lebar, kelopak mata turun, atau pada orang yang tidak ada lipatan kelopak mata," kata dr.Sidik Setiamihardja, spesialis bedah plastik dari RS Bedah Bina Estetika Menteng Jakarta.

Sementara itu untuk perbaikan fungsi dilakukan pada pasien luka bakar yang matanya tidak bisa menutup, atau orang yang sebelah matanya tidak bisa dibuka. Kulit kelopak mata yang turun juga dapat membuat jarak pandang terbatas.

"Pada laki-laki, keluhan yang terbanyak adalah daerah di sudut mata bagian luar turun dan kantung mata membesar," kata Sidik.

Blepharoplasty merupakan prosedur yang sering dilakukan orang berusia di atas 35 tahun. Prosedur yang hanya membutuhkan anestesi lokal ini dilakukan sekitar dua jam.

Sidik menjelaskan, pada kelopak mata bagian atas dokter akan membuat sayatan sepanjang garis lipatan kelopak mata. Kemudian dipisahkan kulit dengan jaringan di bawahnya dan membuang sebagian lelmak, kulit, serta otot jika memang diperlukan.

"Sayatan dan jahitan sangat kecil dan dilakukan di bagian garis atau lipatan mata sehingga bekasnya tidak akan kelihatan, kecuali saat pasien memejamkan mata," paparnya.

Blepharosplaty setidaknya dapat bertahan sampai 7 tahun. Komplikasi yang mungkin timbul dari tindakan tersebut antara lain mata kering, atau bekas luka sayatan. Pasien juga tidak disarankan berenang, joging, merokok, dan berolahraga aerobik sampai luka jahitannya sembuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com