Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Hanya Memuji Anak "Cantik" atau "Pintar"

Psikolog anak dari Mentari Anakku, Firesta Farizal, pujian sebaiknya diberikan secara langsung atau ketika anak melakukan perilaku yang diharapkan.

"Jadi dipujinya harus saat itu juga. Misalnya anak melakukan sesuatu saat pagi hari, dipujinya baru malam hari. Anak akan lupa untuk mengulanginya lagi," kata psikolog yang akrab disapa Eta ini.

Dia menjelaskan, tahapan berpikir anak sangat konkret, sehingga pujian yang diberikan terlambat akan membuat anak tidak bisa mengingat perilaku positif apa yang sudah ia lakukan.

Selain itu, setiap pujian juga harus disertai dengan perilaku apa yang dimaksud. Menurut Eta, pujian tidak akan ada artinya tanpa disertai perilaku spesifik yang dilakukannya.

"Jangan hanya memuji, 'Kamu pintar', atau 'Kamu cantik', tapi anak tidak tahu itu terkait perilaku yang mana. Beri pujian atas perilaku anak, misalnya, 'Kamu hebat, kemarin bangunnya susah, sekarang bisa bangun sendiri," kata Eta.

Ketika memuji, orangtua juga harus bersikap tulus tanpa tambahan kata-kata lain. Hindari pujian dengan membandingkan dengan orang lain atau menambahkan syarat, misalnya, "Nah, begitu dong rajin membantu ibu, enggak perlu diingatkan terus."

Menurut Eta, pujian yang diberikan syarat seperti itu bukan lagi berbentuk pujian. "Apalagi yang diingat anak-anak biasanya adalah kata terakhirnya," katanya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/11/22/074928420/jangan-hanya-memuji-anak-cantik-atau-pintar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke