REC, Menyatukan Komponen Mobil Ikonik dalam Arloji

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebanyakan pria menyukai mobil. Sebagian lagi senang jam tangan. Dan di antaranya ada yang menyukai keduanya, mobil dan jam tangan. Nah, bagaimana kalau ada produk yang mewakili dua benda itu?

Adalah REC Watches yang mewujudkan impian mereka lewat arloji yang terbuat dari komponen mobil. Bukan sembarang mobil, yang diambil adalah bagian mobil-mobil legendaris seperti Mini Cooper, Ford Mustang dan Porsche.

Sesuai dengan namanya REC mengedepankan filosofi RECover (memulihkan), RECycle (mendaur ulang), dan REClaim (memperbarui) komponen mobil untuk dijadikan komponen arloji.

"Jadi kami memulihkan bagian mobil yang dicopot, lalu mendaur ulangnya untuk jadi bagian dari arloji, dan memperbarui fungsinya," ujar Thomas Dusinius Kronevald, Chief Sales Officer REC Watch saat memperkenalkan seri terbaru REC di Philosoph Boutique, Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Sedangkan seri P-51 memanfaatkan bagian dari Ford Mustang tahun 1966 untuk menutup top dial. Karena merupakan logam daur ulang, maka di permukaannya terlihat patina yang membuat masing-masing arloji berbeda satu dengan lainnya.

"Pada jam ini masing terlihat sisa-sisa karat dan patina yang terbentuk di logam aslinya. Jadi tampilan tiap arloji akan berbeda dan unik," ujar Thomas.

Selain menggunakan komponen asli mobil-mobil ikonik, desain jam tangan REC juga terinspirasi mobil sesungguhnya.

Seri P-51 misalnya, memiliki penunjuk waktu serupa dengan speedometer Ford Mustang dan penunjuk tenaga seperti indikator bahan bakarnya. Bagian samping jam ini juga memiliki bentuk seperti grill mobil aslinya.

Begitu juga dengan seri 901 yang mirip tampilan indikator kecepatan Porsche 911 dan bagian bawah yang menyerupai velg mobilnya.

Uniknya, para pemilik jam tangan bisa menelusuri asal-usul logam yang digunakan pada arloji REC. Masing-masing dari 350 jam tangan yang diproduksi dilengkapi dengan Limited Edition gift box dan story card REC yang dapat dipindai.

Dengan memindainya, kita akan dihantarkan ke halaman internet berisi video mengenai mobil yang sebagian komponennya dipakai dalam jam tangan REC.

"Setiap jam tangan ini memiliki cerita. Kita bisa tahu dari mana asal-usul komponennya. Mobil apa yang dipakai, dan di mana mobil itu sekarang," ujar Thomas.

Selain itu, karena mobil ikonik yang bisa dipreteli jumlahnya terbatas, maka produksi arloji ini juga tidak banyak. Saat Ario Francisco, Co-Founder Philosoph Boutique dan Rudyanto Witaria, direktur PT Red Army Watches Indonesia meminta pasokan 50 buah arloji ini, pihak REC menolaknya.

"Itu jumlah yang terlalu banyak untuk barang yang limited," kata Thomas yang menuturkan bahwa mereka harus juga memperhitungkan permintaan dari negara lain.