Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Makan 7 Buah Ini agar Tak Sembelit

KOMPAS.com — Ketika buang air besar tidak lancar, kemungkinan kamu mengalami konstipasi atau sembelit sangat besar.

Sembelit disebabkan oleh beberapa faktor, namun sering kali menyebabkan sistem pencernaan bergerak lambat.

Nah, beberapa buah bisa membuat sembelit yang kamu alami lebih cepat sembuh. Apa sajakah itu?

1. Kiwi

Kiwi juga mengandung enzim actinidain yang berperan dalam memperlancar pencernaan.

Studi lainnya yang dilakukan para peneliti di Taipei juga mengungkapkan, konsumsi dua buah kiwi per hari bisa memperlancar proses pencernaan.

Setiap kiwi mengandung sekitar 2,5 gram serat serta banyak vitamin dan mineral, antara lain Vitamin K, C dan E, potasium, dan folat.

Kadar serat dan air yang tinggi membuat kiwi menjadi buah yang baik untuk pencernaan. Tambahkan kiwi di pada pola makanmu bersama dengan sayuran, buah dan kacang untuk memastikan kamu mengkonsumsi cukup serat guna mencegah sembelit.

2. Apel

Serat yang dapat diserap biasanya disebut pectin. Pectin berperan sebagai laksatif yang dapat terfermentasi oleh bakteri untuk membentuk rantai asam lemak pendek yang berfungsi menarik air dari usus besar.

Dengan begitu, feses bisa menjadi lebih lunak dan waktu cerna pun menjadi lebih cepat.

Lebih jauh, apel juga mampu meningkatkan kesehatan pencernaan dengan meningkatkan jumlah bakteri baik dalam usus.

Mengonsumsi apel dengan kulitnya juga sangat bermanfaat karena mengandung banyak serat. Kamu bisa menambahkannya pada bubur maupun sereal.

3. Pir

Pir bisa membantu meredakan konstipasi karena memiliki kandungan fruktosa dan sorbitol yang berlimpah.

Fruktosa akan bekerja di usus untuk menarik air dengan proses osmosis dan menstimulasi bowel movement atau gerakan usus.

Di sisi lain, sorbitol tidak terlalu mudah diserap dan bekerja sebagai laksatif dengan menarik air ke dalam usus lalu menstimulasi bowel movement.

Minumlah jus pir untuk meredakan sembelit.

4. Jeruk

Beberapa studi yang tercatat, mengungkapkan bahwa jeruk adalah sumber naringenin yang baik. Naringenin adalah flavonoid yang berperan sebagai laksatif.

Menurut pusat riset Departemen Pertanian Amerika Serikat, memakan serat-serat putih di antara daging jeruk memberikanmu manfaat serat yang maksimal.

Direkomendasikan untuk memakan buah utuh ketimbang mengolahnya menjadi jus.

5. Buah ara

Para peneliti menemukan, buah ara mampu memelihara usus dan berfungsi sebagai laksatif alami karena mengandung serat tinggi.

Tambahkan buah ara kering pada sereal sarapanmu karena buah tersebut kaya akan serat.

6. Pisang

Lebih jauh, pisang mampu melancarkan buang air besar dan memerlancar pencernaan.

7. Berry

Serat dalam raspberry baik untuk meredakan konstipasi dan membantu feses lewat dengan sempurna melalui jalur pencernaan.

Sementara blueberry juga dikenal mampu meredakan sembelit. Satu porsi blueberry segar mengandung 3,6 gram serat. Blueberry juga dapat meredakan masalah pencernaan seperti wasir dan divertikulosis.

Jenis berry lainnya seperti stroberi dan blackberry mengandung 3 gram dan 7,6 gram serat.

Kamu bisa menyertakan buah-buahan berry tersebut sebagai topping yogurt atau smoothie.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/09/01/185518020/makan-7-buah-ini-agar-tak-sembelit

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com