Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Memilih Berlian, Apa yang Harus Diperhatikan?

JAKARTA, KOMPAS.com - Berlian itu abadi. Maka memilih berlian sebaiknya juga tidak asal-asalan. Pasalnya selain dipakai sebagai perhiasan, berlian bisa juga diwariskan, bahkan untuk investasi.

Lalu bagaimana memilih berlian? Apa saja yang harus diperhatikan?

Deputy Head of Institute Gemology Paramita, Leticia Paramita, dalam acara peluncuran koleksi terbaru perhiasan Lino & Sons di Gandaria City, Jakarta, mengatakan ada empat kriteria utama yang harus diperhatikan, ditambah dua kriteria yang tak kalah penting.

Ke enamnya dikenal sebagai 6C, yakni:

1. Colour

Colour atau warna berlian akan menentukan harga dan keindahannya. Oleh sebab itu, warna berlian adalah faktor utama yang harus kita perhatikan saat memilihnya.

Berlian berasal dari karbon yang mengalami proses pemampatan sehingga mengeras. Hasil proses itu memunculkan batu super keras berwarna bening.

Namun seringkali ada zat-zat lain yang ikut dalam proses sehingga memunculkan warna, seperti nitrogen yang menyebabkan warna kekuningan, atau kristal lain yang membuatnya kecoklatan.

Alhasil berlian jernih tanpa jejak warna lain digolongkan sebagai berlian yang langka, dan harganya pun menjadi mahal.

Gemological Institute of America (GIA) membagi skala warna berlian itu dari D hingga Z. Tingkat warna berlian tertinggi dengan jejak warna paling sedikit digolongkan dalam skala D, sedangkan tingkat warna berlian terendah dengan jejak warna yang banyak alias adalah Z.

"Skala D adalah yang paling putih. Walau begitu, sampai dengan skala G pun, kita dengan mata telanjang masih melihatnya berwarna putih," ujar Leticia, Kamis (7/2/2019).

Untuk mengetahui seberapa banyak jejak warnanya, kita harus melihatnya menggunakan alat khusus seperti teropong berlian yang bisa memperbesar ukurannya, dibandingkan dengan warna standar.

Bila dengan mata telanjang saja kita sudah bisa melihat jejak warna yang membuatnya tampak tidak bersih, maka berlian tersebut umumnya tidak dihargai terlalu tinggi.

Bagaimana bila warnanya melebihi skala Z? Bukankah berlian berwarna seperti Hope Diamond yang terkenal itu justru berharga mahal?

Untuk kategori itu GIA memasukkannya dalam kelompok Fancy Color Diamond dan diukur dengan parameter yang berbeda.

2. Clarity

Hal kedua yang harus diperhatikan adalah clarity atau kejernihan. Seperti kebanyakan batu mulia, berlian juga tak luput dari cacat atau noda lain yang mempengaruhi tingkat kejernihannya. Cacat ini bisa berupa titik, goresan, atau bentuk seperti gelembung air.

Yang perlu diperhatikan adalah ukuran cacat itu, apakah besar atau kecil. Cacat yang besar membuat berlian berkurang harganya. Lalu seberapa banyak cacat yang ditemukan, karena makin banyak, harganya pun makin turun. Selain itu, di mana letak cacat tersebut, karena cacat di bagian yang terlihat membuatnya menjadi turun grade-nya.

Standar dari GIA menggolongkan kejernihan dalam beberapa tingkat. Yang tertinggi adalah FL (Flawless), alias tidak ada cacat, lalu IF (Internally Flawless), tidak ada cacat di dalam namun memiliki bekas tanda di luar berlian yang hanya bisa dilihat dengan alat khusus.

Tingkatan di bawahnya adalah VVS (Very Very Slightly Included), yaitu cacat pada bagian dalam berlian yang hanya dapat dilihat menggunakan teropong berlian.

Selanjutnya VS (Very Slighty Included), cacat pada bagian dalam berlian yang tidak tampak dengan menggunakan mata telanjang, namun mudah terlihat jika menggunakan teropong berlian.

Adapun tingkat terendah adalah I (Included), cacat pada berlian sangat mudah dilihat dengan menggunakan kaca pembesar atau cacatdalam jumlah banyak sehingga terlihat mata telanjang.

Berlian dan batu permata lainnya diukur berdasar berat bukan volume. Karat sebagai pengukur berlian adalah massa satuan yang setara dengan 0,2 gram (200 mg).

Ukuran karat ini berbeda dengan ukuran pada emas, yang menggunakan karat sebagai penunjuk kemurniannya. Misalnya, 24 karat adalah emas murni, sedangkan 18K adalah 18 bagian emas dan 6 bagian logam campuran lain.

Semakin besar berlian, artinya semakin tinggi karatnya, makin mahal pula harganya. Tentu hal ini juga harus dilihat dari parameter lain, seperti clarity dan colournya.

Berlian-berlian besar umumnya bisa digunakan sebagai perhiasan yang solitaire, atau dijadikan batu utama dengan berlian lain yang lebih kecil sebagai hiasannya.

Menurut Leticia Paramita, berlian yang tepat dijadikan investasi adalah yang berukuran 0,5 karat ke atas. Sedangkan berlian yang lebih kecil, kebanyakan dipakai sebagai perhiasan yang sifatnya fashion.

4. Cut

Berbeda dari dugaan kebanyakan orang, ternyata cut adalah hal yang sering dianggap paling penting dibanding C lain (clarity, color, carat).

Alasannya, potongan berlian akan menentukan bagaimana batu tersebut memantulkan cahaya sehingga menghasilkan kecemerlangan tertentu.

Berlian yang dipotong dengan tepat akan menghasilkan pantulan cahaya yang cemerlang meskipun warna atau kejernihannya tidak begitu bagus. Sebaliknya, berlian tidak akan terlalu berkilau jika potongannya buruk, walau kejernihan dan warnanya bagus.

"Beberapa orang seringkali irit memotong berliannya, sehingga hasil akhirnya justru tidak terlalu bagus. Padahal berlian kecil yang cemerlang bisa jadi lebih berharga dibanding berlian yang lebih besar namun buram karena salah potong," kata Laeticia.

Karena itu, kita sebaiknya mempercayakan pemotongan pada ahlinya, atau memilih berlian dengan potongan yang tepat.

Gemological Institute of America menentukan tingkatan mutu pemotongan berlian dari yang tertinggi hingga yang terendah sebagai Excellent, Very Good, Good, Fair, dan Poor.

Nah, selain empat kriteria di atas, menurut Laeticia ada hal lain yang tak kalah penting, yaitu sertifikat. Umumnya berlian yang memiliki sertifikat adalah yang berukuran di atas 0,5 karat.

Mengapa sertifikat penting? Kebanyakan orang awam tidak bisa membedakan kualitas berlian berdasar kriteria 4C di atas. Nah, sertifikat berisi tentang kualitas berlian yang kita beli, mulai dari berat berlian, kejernihan, warna berlian, dan potongan.

Selain menghindarkan penipuan atau kekeliruan, sertifikat juga bisa menjadi jaminan bahwa berlian yang kita beli berasal dari sumber-sumber yang terpercaya.

6. Confidence

C yang terakhir dalam pemilihan berlian adalah keyakinan atau confidence. Kita juga bisa mengartikannya sebagai kemantapan. Rasa yakin ini seringkali mengalahkan hal lain, karena ukurannya adalah hati kita.

Untuk mendapatkan keyakinan, kebanyakan orang kemudian membeli berlian di toko yang sudah dipercaya.

"Kalau kita ragu terhadap penjualnya, maka nilai confidence ini tidak kita dapatkan, dan orang cenderung urung membeli," jelas Laeticia.

Karenanya, saat berbelanja berlian, kita sebaiknya membeli di toko yang sudah kita percaya sehingga barang yang kita beli benar-benar sesuai dengan harapan kita.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/02/11/111117220/memilih-berlian-apa-yang-harus-diperhatikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke