Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenali Ragam Metode dan Tips Puasa untuk Kesehatan

JJ Sweeney, pakar kebugaran yang juga CEO Paradigm Fitness, Jakarta, beberapa waktu lalu memaparkan tentang beragam jenis puasa tesebut.

“Sebetulnya, program 'ber-puasa' yang dihubungkan dengan kesehatan itu ada banyak jenisnya, dan harus disesuaikan dengan kondisi serta tujuan dari setiap individu," kata dia.

Yang pertama adalah metode 16/8. Dalam metode puasa ini, kita dapat menjalani puasa selama 16 jam setiap hari.

"Kemudian ada juga yang dengan menggunakan pola diet 5:2, yakni dengan melakukan puasa total selama dua hari dalam satu minggu," kata dia.

Lalu,  Sweeney menyebut pola puasa, "Eat-Stop-Eat" di mana kita berpuasa selama 24 jam, selama 1-2 kali dalam seminggu.

Kemudian ada alternate day fasting, yang memberikan pilihan metode berpuasa secara bergantian setiap hari.

Selanjutnya, warrior diet di mana pelakunya melakukan puasa dari pagi hingga sore, dan kembali makan besar pada malam hari.

"Saya pernah mencoba semua metode ini, dan pada dasarnya semua bergantung pada pilihan kita masing-masing," ungkap Sweeney.

Dia menjelaskan, selama fase puasa untuk kesehatan itu, pelaku hanya bisa meminum air putih.

"Atau kopi hitam, untuk mendongkrak stamina di awal hari, pagi misalnya," kata dia.

Lebih jauh, Sweeney memaparkan beberapa keuntungan dari pola puasa untuk kesehatan.

Salah satu dampak yang terasa adalah meningkatkan kesehatan jantung, dengan diperbaikinya kondisi tekanan darah, trigliserida, dan tingkat kolesterol.

Puasa pun dapat meningkatkan fungsi kerja otak, di samping dapat membantu menurunkan berat badan, dengan membatasi asupan kalori dan meningkatkan metabolisme.

Namun, saran utama yang dianjurkan Sweeney untuk membuat program puasa berdampak bagi kesehatan adalah dengan menghindari makanan yang memiliki kandungan gula.

"Mengonsumsi gula membuat pembakaran dalam tubuh kita terhenti untuk tiga hari," kata dia.

Gula pun dipercaya merusak kekuatan tulang. "Gula itu menggerogoti kalsium dalam tulang, hingga membuat tulang rapuh," ungkap Sweeney.

Selain itu, kita pun harus menghindari makanan yang telah mengalami proses olahan kimiawi.

"Lalu jangan lupa, kita harus mengubah pemikiran kita untuk tidak terlalu berlebihan dalam mengonsumsi makanan," cetus dia.

Olahraga

Selanjutnya, dampak puasa bagi tubuh akan lebih terlihat hasilnya, jika dibarenga dengan kegiatan berolahraga.

Miho Araki, Head of Group Fitness Paradigm Fitness dalam kesempatan yang sama membagikan pilihan olahraga yoga.

Yoga menurut dia dapat dilakukan pada saat kita sedang melakukan puasa, termasuk saat puasa di bulan suci Ramadhan.

“Kami menyarankan untuk memulai olahraga yang memiliki intensitas rendah seperti yoga, pilates, atau peregangan setelah berbuka puasa," ungkap dia.

"Pilihan olahraga dengan intensitas yang lebih berat dapat juga dilakukan oleh seseorang yang memang sudah terbiasa," sambung Miho Araki.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/05/07/085812720/mengenali-ragam-metode-dan-tips-puasa-untuk-kesehatan

Terkini Lainnya

Rasa Bersalah Setelah Jadi Ibu, Alasan Perempuan Pilih Career Break
Rasa Bersalah Setelah Jadi Ibu, Alasan Perempuan Pilih Career Break
Wellness
Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Wellness
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
Wellness
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Wellness
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com