Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masalah Gigi Bisa Pengaruhi Kepercayaan Diri Anak di Sekolah

Memiliki masalah gigi, menjadi salah satu faktor yang membuat anak menjadi tidak percaya diri dalam bergaul.

Apalagi, anak usia sekolah mulai sensitif terhadap pandangan orang terhadap mereka.

Hal itu dikatakan oleh Psikolog anak dan keluarga Rosdiana Setyaningrum M.Psi. MHPEd dalam konferensi pers Pepsodent Action 123 di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2019).

"Seperti gigi keropos, biasanya bikin anak kurang percaya diri. Itu sudah sangat mengganggu. Apalagi kalau tambah sakit dan nafas segar," kata Rosidana.

Ketidakpercayaan diri anak di usia sekolah (hingga usia 12 tahun) akan memengaruhi pembentukan kepercayaan diri anak di usia dewasa.

Sehingga, jika anak sudah sering diejek teman-temannya karena penampilan di masa sekolah dasar, kemungkinan stres saat dewasa bisa mencapai tiga kali lipatnya.

Sementara kepercayaan diri seseorang akan memengaruhi lingkungannya secara luas. Terlebih ketika si anak kelak berkeluarga.

Itu semua diawali oleh masalah gigi yang membuat si anak enggan tersenyum.

"Padahal, buat anak SD bergaul itu harus karena di sekolah dia belajar mengenal orang lain, beradaptasi dengan orang lain jadi dia harus lebih banyak berkomunikasi dan ngobrol dengan orang," tuturnya.

Pakar kesehatan gigi dan mulut Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc menyebutkan, beberapa makanan yang perlu dihindari anak agar gigi mereka tetap dalam kondisi sehat, antara lain makanan yang manis dan lengket.

Minuman berkarbonasi juga sebaiknya dihindari, karena mengandung gula tinggi.

Sebab, bakteri dalam mulut menyenangi makanan yang manis, karena akan diubah menjadi asam. Nantinya, asam itulah yang membuat gigi berlubang.

"Gigi berlubang yang tidak diobati akan kemasukan sisa makanan dan menimbulkan bau mulut, akhirnya anak tidak pede, nafas tidak segar, warna gigi juga akan berubah jadi tidak percaya diri saat senyum," kata Ratu Mirah.

Maka, orangtua harus membantu anak untuk rajin menggosok gigi dan dilakukan secara benar.

Tak perlu berlama-lama, gosok gigi cukup dilakukan selama sekitar 2 menit dengan gerakan sikat yang memutar.

"Tidak perlu dilakukan terlalu kuat karena plak sebetulnya lembut. Hanya saja kalau sudah keras gawat, harus pergi ke dokter gigi," ucapnya.

Ketika semua kebiasaan baik telah dibangun, jangan lupa pula untuk memeriksakan gigi ke dokter secara rutin setiap enam bulan sekali.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/07/23/180300920/masalah-gigi-bisa-pengaruhi-kepercayaan-diri-anak-di-sekolah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke