Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melihat Gadis-gadis Cantik Portugis dalam Balutan Kain Batik...

Pemandangan itu terlihat dalam acara Peragaan Busana Batik pada Festival Indonesia 2019 di Lisbon, Portugal, Minggu (15/9/2019).

Mata para tamu dimanjakan dengan beragam rancangan busana batik yang dikemas dengan nuansa modern, namun tetap mempertahankan sisi tradisinya.

Perempuan-perempuan itu menyuguhkan koleksi batik untuk empat musim di Eropa. Dari sana dapat terlihat, batik pun bisa tampil serasi dalam kehidupan masyarakat Eropa sehari-hari.

Antusiasme para tamu yang hadir dalam Peragaan Busana Batik ditunjukkan dalam ragam profesi para tamu, mulai dari kalangan diplomatik hingga pelaku industri fesyen hadir dalam acara ini.

Galeri Batik Jawa juga memamerkan koleksi batik indigo alami untuk empat musim yang sesuai dengan karakteristik konsumen Eropa.

Peragaan busana ini merupakan bagian dari rangkaian dari Festival Indonesia 2019 yang mengambil tema “Jogja Kota Batik Dunia”.

“Terdapat kesamaan pada beberapa motif dan corak antara batik dengan motif keramik khas Portugal, yaitu Azulejo."

"Museu do Oriente sebagai museum Asia terbesar di Portugal siap untuk mengenalkan batik lebih luas lagi dengan mengisi salah satu sudut museum dengan batik."

Demikian diungkapkan Filomena Roque yang selama ini bekerja sebagai Deputi Pemasaran Publik Museu do Oriente.

Sementara, Afif Syakur dikenal sebagai desainer batik yang memiliki kontribusi besar dengan melahirkan karya-karya batik yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi.

Lalu, Galeri Batik Jawa mendorong penggunaan pewarna alami yang dihasilkan dari Indigofera Tinctoria. Ini adalah jenis tumbuhan ini dapat menghasilkan nuansa biru yang menarik.

Batik juga menginspirasi terciptanya karya tari yang berjudul Batik Kembang Kopi yang juga ditampilkan di sela-sela peragaan busana.

Setelah menyaksikan peragaan busana, pengunjung langsung mendatangi ruang bazar yang menjual berbagai macam kreasi batik, aksesoris, dan perhiasan dari pelaku usaha asal Yogyakarta.

“Batik yang dihasilkan dari pewarna alami menghasilkan sentuhan corak yang menarik dan saya harus memilikinya."

Demikian kata Ana Sofia Almeida, mahasiswa Fakultas Sastra, Universitas Lisbon, seperti dikutip Kompas.com dari siaran pers KBRI Lisbon.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/09/17/091328820/melihat-gadis-gadis-cantik-portugis-dalam-balutan-kain-batik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke