Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pentingnya Sterilisasi Peralatan Bayi

KOMPAS.com— Membersihkan peralatan makan maupun minum pada bayi rupanya tak cukup dibersihkan hanya dengan mencucinya saja.

Perlakuan khusus pada peralatan makan dan minum bayi adalah dilakukan sterilisasi setelah dicuci agar bayi terhindar dari penyakit-penyakit yang mungkin timbul dari bakteri, kuman maupun virus.

Hal ini diungkan oleh Dr. Andina Chrisnawati Rahardjo SpA, MKes dalam peluncuran Mahaton by Baby Max UV Portable Sterilizer di IMBEX 2019 di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Proses sterilisasi ini harus dilakukan mengingat air yang digunakan untuk membersihkan peralatan bisa saja bukan air yang benar-benar bersih.  Kuman, bakteri dan virus juga bisa saja tertinggal di bagian yang tak tersentuh saat pencucian.

Kebiasaan menumpuk peralatan makan dan minum bayi yang kotor untuk kemudian dibersihkan sekaligus nantinya juga tidak dianjurkan.

“Penundaan waktu mencuci, akhirnya bakterinya punya kesempatan untuk tumbuh,” kata Andina.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mensterilkan peralatan bayi mulai dari memakai mesin listrik, seperti microwave, alat yang menggunakan sinar UV maupun dengan air mendidih.

Pemakaian alat sterilisasi elektrik kini semakin populer karena praktis dan prosesnya otomatis. Namun, orangtua harus tahu, bagaimana cara kerja alat steril yang kita pilh agar hasilnya maksimal.

“Poin pentingnya jangan lupa baca manual booknya. Jangan dipukul rata, yang mana yang bisa pakai untuk alat yang sesuai,” ujar Andina.

Infeksi dari peralatan makan

Menjaga kebersihan alat makan dan minum bayi adalah hal yang mutlak untuk mencegah penyakit, terutama di saluran cernanya.

Menurut Andina, infeksi akibat peralatan bayi yang tidak bersih juga bisa diawali sejak di mulut karena jamur. Gejalanya adalah muncul bercak putih di lidah bayi.

Bakteri yang ada di mulut bayi, lantas masuk ke usus menjadi diare karena bakteri atau virus. Infeksi saluran nafas juga bisa terjadi karena virus yang tertinggal pada peralatan makan dan minum bayi yang tak steril.

“Bisa juga ke infeksi di bagian hati, hepatitis,” kata Andina.

Untuk itu dokter pun menyarankan untuk melakukan pembersihan menyeluruh pada alat makan, minum, teether, dot, maupun mainan bayi dengan mencuci dan juga melakukan sterilisasi setiap hari.

“Minimal satu kali sehari, sampai anak usia minimal 1 tahun, karena daya tahan sudah stabil,” ujar Andini.

“Proses sterilisasi juga harus dilakukan pada eralatan baru dan peralatan lama yang akan digunakan kembali,” imbuh Andini.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/12/01/204822520/pentingnya-sterilisasi-peralatan-bayi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com