Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Minum Kopi Bisa Menyebabkan Dehidrasi, Benarkah?

KOMPAS.com - Saat ini kopi sudah menjadi salah satu jenis minuman paling populer dan digemari di dunia. Salah satu alasan orang-orang menggemari kopi adalah karena kandungan kafein yang membuat mereka lebih terjaga dan membantu meningkatkan performa.

Meskipun kopi lebih dikenal dengan efeknya terhadap otak, penelitian menunjukkan bahwa kopi juga bisa memberi efek diuretik pada ginjal, terutama dalam dosis tinggi.

Diuretik adalah substansi yang menyebabkan tubuh memproduksi urine melebihi jumlah biasanya. Kafein bisa menyebabkan jumlah produksi urine bertambah dengan meningkatkan aliran darah ke ginjal, yang mendorongnya untuk melepaskan air lebih banyak melalui urin.

Kondisi ini mungkin membuat kita bertanya-tanya, apakah minum kopi membuat kita dehidrasi?

Dilansir dari laman Healthline, setiap kopi memiliki kandungan kafein yang berbeda. Sehingga, masing-masing kopi memiliki dampak hidrasi yang berbeda pula.

Rata-rata secangkir brew coffee (dalam takaran 240 ml) mengandung 95 mg kafein. Angka ini cukup besar jika dibandinkan dengan kopi instan yang diperkirakan berkisar 30 hingga 90 mg kafein, decaf 3 mg, espresso shot 63 mg (30 hingga 50 ml).

Meski kandungan kafein dalam kopi bisa menyebabkan efek diuretik, kopi cenderung tidak akan membuat kita dehidrasi.

Sejumlah studi menunjukkan, kita perlu mengonsumsi lebih dari 500 mg kopi per hari atau sebanyak lima cangkir (1,2 liter) brew coffee untuk menunjukkan efek diuretik yang signifikan.

Sebuah studi terhadap 10 peminum kopi kasual mengulas tentang dampak meminum 200 ml air, kopi rendah kafein (269 mg) dan kopi tinggi kafein (537 mg) terhadap tanda-tanda dehidrasi.

Para peneliti mengamati bahwa minum kopi tinggi kafein memiliki efek diuretik jangka pendek, sementara kopi rendah kafein dan air sama-sama menghidrasi.

Selain itu, sejumlah studi lainnya menunjukkan bahwa asupan kopi dalam jumlah moderat sebetulnya sama menghidrasinya dengan minum air.

Contohnya, dalam sebuah studi terhadap 50 peminum kopi berat mencatat bahwa minum 800 ml kopi per hari selama tiga hari sama dengan menghidrasi tubuh dengan air dalam jumlah yang sama.

Ada pula analisa terhadap 16 studi yang mengungkap bahwa konsumsi kafein 300 mg dalam single shot sama dengan tiga cangkir (710 ml) brew coffee.

Keduanya meningkatkan produksi urine hanya sampai 109 ml, jika dibandingkan dengan minum minuman non-kafein lainnya.

Jadi, meskipun membuatmu buang air kecil lebih banyak, minum kopi seharusnya tidak membuatmu dehidrasi selama kamu tidak kehilangan terlalu banyak cairan daripada biasanya.

Meski begitu, konsumsi kopi dalam jumlah banyak seperti lima cangkir atau lebih, mungkin memberikan efek dehidrasi yang perlu kamu hindari.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/12/13/094430920/minum-kopi-bisa-menyebabkan-dehidrasi-benarkah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com