Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Generasi Muda Ternyata "Buta" dengan Bidang Profesi Baru

Paling tidak, kesimpulan itu pun tercermin dari laporan terbaru yang mengungkap fakta, mayoritas remaja bercita-cita berprofesi "tradisional", atau yang telah dicoba dan teruji.

Studi dari Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) mencatat, profesi tersebut antara lain dokter, guru, pengacara, dan arsitek, yang terus mendominasi tujuan karier teratas.

Mereka yang memilih pekerjaan itu adalah siswa sekolah menengah. Profesi-profesi itu bahkan tak tergeser, ketika bidang baru di lingkup sains dan teknologi muncul ke permukaan.

Dalam laporan itu disebut, temuan itu potensial berimplikasi untuk pekerjaan di masa depan.

Sebelum sampai pada kesimpulan itu, OECD melakukan survei terhadap anak berusia 15 tahun di 41 negara pada tahun 2018, demi mengetahui apa yang mereka inginkan ketika dewasa.

Lalu, tanggapan mereka kemudian dibandingkan dengan data dari anak berusia 15 tahun yang dikumpulkan pada tahun 2000.

Dari sana OECD menemukan, sedikit sekali variasi dalam jawaban remaja antara waktu tersebut, bahkan ketika teknologi telah bergerak cepat, seperti saat ini.

Faktanya, jumlah generasi muda yang menyukai 10 profesi serupa --47 persen anak laki-laki dan 53 persen anak perempuan- telah bertambah.

Hal itu sebenarnya harus menjadi keprihatinan utama, karena temuan itu muncul di saat terjadi perubahan dalam lanskap kerja global.

Demikian pandangan Direktur Pendidikan OECD, Andreas Schleicher, di World Economic Forum, di Davos, Swiss.

"Menjadi kekhawatiran ketika ada lebih banyak generasi muda --daripada sebelumnya, yang memilih pekerjaan impian mereka dari daftar pekerjaan tradisional yang populer."

Pekerjaan tradisional yang dimaksud Schleicher, misalnya guru, pengacara, atau manajer bisnis.

"Survei menunjukkan, terlalu banyak remaja mengabaikan atau tidak menyadari jenis pekerjaan baru yang muncul, terutama sebagai dampak digitalisasi," sambung dia.

Namun, laporan OECD juga menyoroti termuan lain.

Siswa di Jerman dan Swiss, misalnya, menampilkan imajinasi terbanyak dalam aspirasi karier.

Schleicher mengatakan, hal itu mencerminkan pasar kerja spesifik negara dan kekuatan bimbingan karier domestik di negaranya.

Ia lantas mendesak agar negara lain mengikuti jejak kedua negara tersebut, dan menyerukan sekolah dan guru untuk berbuah lebih banyak.

Hal itu perlu dilakukan guna memastikan anak-anak mengetahui beragam pekerjaan yang tersedia saat ini.

"Masa depan yang dilihat siswa tidak sesuai dengan masa depan pekerjaan," kata Schleicher.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/24/175456720/generasi-muda-ternyata-buta-dengan-bidang-profesi-baru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke