Cemilokal, Kolaborasi UMKM Makanan di Era Pandemi, Apa Itu?

Wadah ini diinisiasi Torch untuk membantu UMKM bertahan di masa pandemi Covid-19, yang belum menunjukkan tanda-tanda bakal berakhir.

“Kenapa UMKM makanan? Karena menurut data, jumlahnya terbanyak di Indonesia,” ujar Direktur Torch, Ben Wirawan Sudarmadji, saat dihubungi akhir pekan lalu.

Selain itu, kata Ben, banyak UMKM di bidang makanan yang terbatas dalam digitalisasi.

Lalu, aktivitas traveling di masa pandemi berpengaruh pada penjualan makanan yang bergantung pada kunjungan wisatawan.

Untuk itulah dia berinisiatif mengajak UMKM makanan berkolaborasi.

Hingga kini ada 63 produk nusantara dari 22 brand camilan dan 25 UMKM yang bergabung.

Mereka adalah UMKM terpilih yang telah lolos kurasi rasa, dan akan dipasarkan lewat jaringan digital Torch yang sudah dibangun sejak empat tahun terakhir.

"Posisi Torch di sini, kami membeli produk mereka, bukan mereka menitipkan barang pada kami,” ungkap Ben.

Ben mengungkapkan, kampanye Cemilokal adalah “oleh-olehnya yang jalan-jalan. Kamu #DiRumahAja".

Itulah yang ingin disampaikan Torch melalui Cemilokal kepada sobat traveler dengan empat jaminan, yakni rasa enak, produk tahan lama, transaksi mudah, dan pengiriman cepat.

Selain dibantu proses digitalisasi pemasaran, Torch akan membantu dalam hal pengemasan menjadi lebih menarik.

Antara lain, bantuan diberikan lewat foto produk, copywriting, bahkan jika perlu hingga rancangan kemasan.

Sampai sekarang, ada beragam UKM yang berkolaborasi, seperti Keripik Pisang Zanana, dan Dendeng Balado Restu Mande.

Kemudian ada Gudeg Bagong Yu Djum (kalengan), Jejamuran Jogja, Bandeng Juwana Semarang, Kacang Kapri Poetri Bali, serta Sambal Bu Rudi Surabaya.

Ada juga Jeniper Kuningan, Bandeng Rawe, Keripik Buah Levina, Emping Balado Christine Hakim.

Selain yang brand yang sudah terkenal, ada juga merek lainnya, seperti Ikan Balita Crispy, dan Kentang Mustofa Dapur Melly.

Tertarik?