Michael Jordan: Main Basket di Era Media Sosial Hal yang Mustahil

KOMPAS.com - Jika membicarakan pemain terhebat di ranah NBA sepanjang masa, rasanya sebagian besar orang akan sepakat bahwa Michael Jordan layak menyandang gelar tersebut.

Walau begitu, pebasket yang pernah menghancurkan ring basket dalam pertandingan persahabatan di Italia pada Agustus 1985 tersebut menilai, kariernya tidak akan sukses jika dia berada di era media sosial.

Dalam wawancara eksklusif di program "Cigar Aficionado" yang ditayangkan di akun YouTube Cigar Aficionado 14 Oktober lalu, Jordan membicarakan banyak hal.

Salah satunya, ia memberi wawasan dan pemikirannya tentang masa di mana kita hidup saat ini. Jordan mencontohkan satu nama, yaitu pegolf Tiger Woods.

Menurut Jordan, Woods tidak akan menjadi pemain hebat di era 90-an apabila media sosial sudah eksis saat itu.

"Tiger Woods bermain di masa puncaknya menjelang akhir karier saya. Apa yang berubah dari waktu itu dan sekarang adalah media sosial, Twitter dan semacamnya," kata dia.

Dari pandangan Jordan, media sosial seolah menyerang kepribadian dan merampas waktu yang dimiliki seseorang.

"Beberapa orang dapat memanfaatkan media sosial untuk keuntungan finansial mereka dan hal-hal seperti itu."

"Namun bagi seseorang seperti saya dan Tiger, saya tidak tahu apakah saya bisa bertahan di era Twitter, di mana Anda tidak memiliki privasi dan apa yang tampaknya polos atau tidak berdosa dapat disalahartikan," ucapnya.

Pengakuan Jordan di program Cigar Aficionado tersebut menimbulkan banyak pertanyaan.

Apakah dia akan mendominasi lapangan basket jika dia bermain saat ini? Atau, jika LeBron James dan Michael Jordan bermain di era yang sama, siapakah yang lebih hebat dan pantas mendapat predikat GOAT atau Greatest of All Time?