Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Teror Netizen yang Jadi Inspirasi Koleksi Halloween

KOMPAS.com - Walau Halloween lebih semarak dirayakan di Amerika, namun brand streetwear lokal Billionaire’s Project tidak mau ketinggalan meluncurkan koleksi terbaru edisi Halloween bertemakan “Social Terror” dengan hantu-hantu Jepang sebagai karakter utamanya.

Menggandeng ilustrator lokal Kemas Acil, produk-produk seperti T-shirt, hoodie, organic shirt, sweatshirt dan kimono dihadirkan dengan kesan spooky tetapi tetap terlihat fun, sesuai ciri khas Acil.

"Edisi Halloween tahun ini bertajuk social terror, artinya sebagus apapun karya kita pasti ada aja netizen yang meneror kita dengan ucapan atau menjelekkan karya kita, terutama di sosial media. Karena saat ini teror itu bukan hanya dari hantu, tetapi dari manusia juga,” ujar Faisal Abdul Muhsin, Marketing Manager Billionaire’s Project.

Koleksi ini bukanlah kolaborasi pertama karena sejak didirikan pada Maret 2019, Billionaires Project telah banyak melakukan kolaborasi dengan berbagai brand dan seniman.

Salah satu produknya yang berjudul Make Peace Not Drama bahkan dicatat MURI sebagai “Busana Merk Lokal Dengan Hasil Penjualan Tertinggi”. Hasil kolaborasi Billionaire’s Project X Hari Merdeka itu terjual dalam lelang dengan harga Rp 40.500.000.

Edisi Halloween Billionaire’s Project X Kemas Acil akan diproduksi 1.500 buah yang mencakup T-Shirt, Hoodie, Kemeja, Jaket dan produk terbaru Kimono.

Produk-produk limited edition ini bisa didapatkan dengan range harga Rp 400.000 - Rp 700.000 melalui e-commerce mulai akhir Bulan Oktober saat perayaan Halloween berlangsung.

“Karena tahun ini hantu-hantu Jepang menjadi karakter utamanya, maka edisi khusus Halloween kali ini Billionaire’s Project juga meluncurkan produk baru yaitu Kimono, pakaian khas Jepang yang kami desain dengan memberikan kesan formal tetapi tetap artsy dan stylish," kata Faisal.

Billionaire's Project sendiri adalah clothing brand yang berbasis di Jakarta. Brand milik influencer sekaligus youtuber Arief Muhammad ini didirikan pada tahun 2019 untuk mengubah persepsi masyarakat tentang produk lokal.

"Kami ingin mengubah pola pikir inferior masyarakat, dan membuat masyarakat bangga menggunakan produk lokal dan juga mewakili Indonesia dalam industri fashion internasional," ujar Faisal.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/10/28/172704020/teror-netizen-yang-jadi-inspirasi-koleksi-halloween

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com