Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspada, 9 Kebiasaan Kecil Berikut Bisa Merusak Ginjal

Organ ini membantu memproduksi sel darah merah, mengatur tekanan darah, mendetoksifikasi organ internal, menghilangkan kelebihan air, hingga mengontrol kadar semua mineral penting yang terkandung dalam darah.

Sayangnya, beberapa kebiasaan sehari-hari kita ternyata bisa berkontribusi terhadap pengembangan penyakit ginjal.

Oleh karena itu, mengurangi atau menghentikannya dapat membantu menjaga kesehatan ginjalmu.

Menurut sejumlah sumber, beberapa kebiasaan tersebut antara lain:

1. Menahan kencing

Ini adalah salah satu penyebab utama masalah ginjal. Jika kamu terlalu sering menahan kencing, urine akan tetap berada di kandung kemih dalam waktu yang sama.

Pada periode tersebut, bakteri akan berkembang biak dengan lebih cepat.

Pada akhirnya, kondisi tersebut bisa berujung ada kondisi serius, seperti infeksi ginjal dan inkontinensia urine.

2. Terlalu banyak duduk

Aktivitas fisik teratur dapat meningkatkan tekanan darah dan metabolisme glukosa normal. Keduanya merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan ginjal.

Duduk dalam waktu lama tanpa bergerak dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal hingga 30 persen.

Jika kamu menghabiskan lebih dari 8 jam sehari untuk duduk di kursi, misalnya ketika bekerja, cobalah untuk mengubah kebiasaan tersebut dengan menerapkan gaya hidup aktif.

Usahakan berolahraga setidaknya 2-3 kali seminggu, dan kamu bisa memulainya dengan berjalan di sekitar rumah.

Namun, pastikan tidak melakukannya secara berlebihan.

Berolahraga terlalu berat dalam waktu yang terlalu lama dapat menyebabkan rhabdomyolysis, suatu kondisi di mana jaringan otot yang rusak akan rusak dengan sangat cepat.

Kondisi ini membuat zat terbuang ke dalam darah, yang dapat melukai ginjal dan memicu gagal ginjal.

Jadi, jangan terlalu berlebihan ketika olahraga. Tingkatkan latihan secara bertahap dan jika memungkinkan hindari berolahraga di tempat yang panas dan lembap.

Temui dokter jika mengalami nyeri otot dan kencing berwarna gelap.

3. Konsumsi obat pereda nyeri berlebih

Meskipun obat anti-inflamasi seperti aspirin atau ibuprofen aman dalam jumlah sedang, konsumsi berlebih yang dilakukan secara teratur dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan bahkan gagal ginjal total.

Hal ini terjadi karena analgesik yang dijual bebas dapat menurunkan aliran darah ke ginjal dan memperburuk fungsinya, terutama jika kamu sudah memiliki penyakit ginjal.

Jadi, ingatlah bahwa obat penghilang rasa sakit hanya boleh diminum untuk waktu yang singkat dan dengan dosis serendah mungkin.

Untuk memastikan dosis yang tepat, berkonsultasilah dengan dokter.

4. Kurang minum

Menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik daat membantu ginjal membersihkan natrium dan racun dari tubuh.

Minum banyak air juga merupakan salah satu cara terbaik untuk menghindari penyakit batu ginjal.

Mereka yang memiliki masalah ginjal atau gagal ginjal mungkin perlu membatasi asupan cairannya, tetapi bagi kebanyakan orang, minum 1,5 - 2 liter air per hari cukup untuk menjaga ginjal tetap sehat.

Namun, ingatlah bahwa minuman yang dimaksud adalah air putih.

Lalu, bagaimana melihat apakah tubuh kita kekurangan atau cukup cairan?

Air kencing kita harus berwarna kuning bening. Jika warnanya lebih gelap, ada kemungkinan kita mengalami penyakit ginjal.

5. Tidur tidak teratur

Siklus tidur dan bangun kita akan mengatur dan mengoordinasikan fungsi ginjal, dan jaringan organ ini diperbarui hanya saat kita tidur.

Jadi, tidak cukup tidur akan mengganggu proses ini dan meningkatkan risiko kerusakan ginjal.

Tidur yang tidak tepat juga dapat menyebabkan aterosklerosis tau pengerasan dan penyumbatan arteri.

Kondisi ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi yang dapat membebani ginjal, dan lama-kelamaan menyebabkan gagal ginjal.

6. Terlalu banyak makan daging

Konsumsi protein hewani berlebih akan menciptakan banyak asam dalam darah, yang dapat menyebabkan asidosis atau suatu kondisi ketika ginjal tidak dapat menjaga keseimbangan pH tubuh Anda.

Seiring berjalannya waktu, gangguan ini dapat menyebabkan masalah pencernaan parah dan masalah ginjal kronis.

Asupan protein harian yang dianjurkan adalah sekitar 1-1,6 gram per kilogram berat badan.

Jadi, daripada makan terlalu banyak daging, cobalah untuk mengkonsumsi lebih banyak buah dan sayuran dan memasukkan berbagai jenis protein seperti telur, ikan, kacang-kacangan, dan kacang-kacangan ke dalam makanan.

7. Terlalu banyak makan makanan tinggi gula dan garam

Sekitar 95 persen natrium yang dikonsumsi lewat makanan dimetabolisme oleh ginjal.

Jadi, jika kamu makan terlalu banyak makanan tinggi garam, ginjalmu harus bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan natrium.

Kondisi ini dapat mengakibatkan penurunan fungsi ginjal dan menyebabkan retensi air dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah.

Konsumsi gula berlebihan juga dapat berkontribusi pada perkembangan tekanan darah dan meningkatkan risiko diabetes. Dua hal ini adalah penyebab utama gagal ginjal.

Disarankan asupan garam dalam sehari tidak lebih dari 3,75 gram (atau 0,75 sendok teh) sehari, dan gula sekitar 25-38 gram (atau 6-9 sendok teh).

Ingat pula bahwa makanan olahan juga mengandung tinggi sodium dan fosfor.

Banyak orang dengan penyakit ginjal diminta untuk membatasi konsumsi fosfor. Sebab, beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan fosfor yang tinggi dari makanan olahan akan berbahaya untuk ginjal dan tulang orang-orang dengan penyakit ginjal.

8. Merokok

Tidak hanya dapat memperburuk tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2 sebagai dua penyebab utama penyakit ginjal, tetapi merokok juga dapat mengganggu konsumsi obat-obatan yang dilakukan untuk mengobatinya.

Merokok juga dapat memperlambat aliran darah ke ginjal dan dapat menyebabkan masalah ginjal pada orang yang sudah menderita penyakit ginjal.

9. Konsumsi soda diet

Jika minum dua atau lebih soda diet sehari, kamu akan lebih mungkin terkena penyakit ginjal.

Pada tahun 2009, sebuah penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 3.000 wanita yang minum dua atau lebih soda setiap hari mengalami penurunan fungsi ginjal yang signifikan.

Tidak seperti minuman dengan pemanis buatan, minuman yang dimaniskan dengan gula tidak menghasilkan efek yang sama.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/15/165404520/waspada-9-kebiasaan-kecil-berikut-bisa-merusak-ginjal

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com