Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pentingnya Kenali Kondisi Tubuh untuk Cegah Overtraining

KOMPAS.com – Rutin berolahraga merupakan salah satu cara untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar. Namun olahraga tidak bisa dilakukan secara asal. 
 
Saat hendak melakukan sejumlah latihan, pastikan sesuai dengan kapasitas diri. Berolahraga terlalu keras atau berlebihan dapat memicu terjadinya sindrom overtraining. 

Sindrom overtraining membuat olahraga malah berdampak buruk bagi kesehatan. Beberapa tandanya antara lain tubuh terasa lemas, tidak berenergi, rasa pegal dan nyeri, serta mudah marah dan tersinggung. 

Menurut dr Andhika Raspati, SpKO, berlebihan atau tidaknya olahraga yang dilakukan tergantung dari individu masing-masing. Salah satunya berdasarkan tingkat kebugaran. 

Semakin seseorang bugar dan terlatih melakukan olahraga, maka dirinya mempunyai kapasitas lebih tinggi untuk menerima beban latihan.  

Sebaliknya, orang-orang yang tidak bugar atau tidak terbiasa berlatih, maka memiliki kapasitas yang lebih rendah untuk menerima beban latihan. 

Andhika mengatakan, ada dua aspek yang perlu diperhatikan. Pertama, memastikan tubuh dalam keadaaan sehat. 

“Jangan-jangan punya kelainan jantung atau paru-paru yang tidak diketahui. Jadi pastikan dulu kita sehat,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/12/2020) kemarin.

Untuk memastikan tubuh dalam kondisi sehat, periksakan diri ke dokter. Setelah itu, aspek yang kedua adalah mengetahui tingkat kebugaran. 

Tingkat kebugaran akan menentukan jenis latihan khususnya bagi orang-orang yang baru ingin mulai melakukan orahraga. 

“Kalau orang baru mulai, tubuhnya enggak bugar. Jadi jangan yang berat dulu latihannya,” ungkap dokter spesialis kedokteran olahraga itu. 

Andhika menambahkan, untuk pemula, bisa mulai melakukan latihan yang ringan tanpa harus membebani tubuh.  

Dia menyarankan untuk membangun kebiasaan, lalu secara perlahan ditingkatkan, baik secara volume atau intensitas hingga mencapai rekomendasi.  

Menurut American College of Sports Medicine (ACSM), rekomendasi latihan fisik dengan intensitas sedang adalah 150 menit per minggu. Apabila intensitasnya berat menjadi 75 menit. 

“Ini bisa dibagi dalam 3-5 hari. Untuk orang-orang yang baru mulai, enggak usah buru-buru mencapai target ini, enggak apa-apa,” kata Andhika, 

“Paling penting adalah membiasakan diri dulu, cari olahraga yang bikin happy, bikin nyaman. Baru perlahan ditingkatkan volume dan intensitasnya sampai bisa mencapai rekomendasi,” tambahnya. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/22/161332020/pentingnya-kenali-kondisi-tubuh-untuk-cegah-overtraining

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com