Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Kunci Keberhasilan agar LDR Tetap Awet

KOMPAS.com - Tidak semua orang bisa menjalani hubungan jarak jauh atau long distance relationship (LDR) tanpa memiliki pikiran negatif.

Sering kali pertanyaan-pertanyaan seperti 'apakah dia pantas ditunggu', 'apakah dia merasakan hal yang sama', 'apakah dia setia' datang menghantui.

Belum lagi jika komunikasi sedikit terganggu karena perbedaan waktu. Hal itu membuat LDR terasa sulit untuk dijalani.

Tapi di sisi lain, ada pula pasangan yang berhasil menjalani LDR. Menurut psikolog hubungan Hirak Patel ada beberapa cara yang bisa dilakukan pasangan untuk menjaga hubungan jarak jauh.

1. Saling menerima

Dalam fase ini, mereka yang terlibat LDR harus menerima jika pasangannya tidak akan berada di sekitarnya secara fisik. 

Entah alasannya karena peralihan pekerjaan, kebutuhan keuangan, keadaan keluarga, atau lainnya. 

Penerimaan membantu pasangan melewati fase ini dengan lancar dan menjaga harapan untuk hubungan terus berjalan.

2. Komunikasi adalah kunci

Komunikasi adalah aspek kunci ketika seseorang menjalani LDR. Komunikasi yang jujur dan memberi ruang yang cukup adalah hal penting. 

Seseorang perlu memahami ada beberapa kelonggaran yang perlu diberikan saat menjalani LDR. Berkomunikasilah kepada pasangan karena menyukainya dan jangan memaksakan diri. 

Saling berbagi cerita tentang segala sesuatu yang dilewati sepanjang hari dapat membantu menjaga hubungan.

3. Seimbang

Pastikan ketergantungan dan kemandirian kedua pihak seimbang. Pasangan harus tahu betapa dirinya dibutuhkan, begitu juga sebaliknya.

Tapi jangan terlalu ketergantungan karena itu bisa membuat pasangan merasa terjebak atau bersalah karena tak bisa berada di sekitarmu.

Komunikasi dan tetap terhubung dengan pasangan memang penting. Tapi cobalah untuk melakukannya secara berbeda.

Jangan hanya sekadar melakukan panggilan video atau menulis pesan. Kejutkan pasangan dengan mengirim surat atau hadiah ke tempat tinggalnya saat ini. 

Cara tersebut dapat menjaga kegembiraan dalam hubungan untuk tetap terhubung dan mengekspresikan cinta.

5. Saling mendengarkan

Saat berkomunikasi, cobalah untuk saling mendengarkan. Berikan penghargaan kepada pasangan jika dia mendengarkan cerita dengan penuh perhatian.

Lakukan hal serupa kepadanya. Tunjukkan minat saat pasangan berbicara dan dengarkan ceritanya. Pastikan untuk tetap terhubung dengan berbagi cerita.

6. Lakukan kegiatan bersama

Walau terpisah jarak, bukan berarti tidak bisa melakukan kegiatan bersama. Terlebih di tengah kemajuan teknologi saat ini.

Misalnya menonton film atau memasak bersama secara virtual dengan pasangan. Tapi jangan lupa untuk tetap mencari waktu agar bisa bertemu secara fisik.

7. Saling percaya

Kepercayaan adalah fondasi dari semua hubungan yang kuat. Meskipun ada jarak fisik, keterikatan dan hubungan emosional dapat dipertahankan secara efektif. 

Mempercayai pasangan menjadi aspek penting agar hubungan jarak jauh dapat bertahan dan berkembang dengan baik.

Memberikan ruang virtual dan pribadi satu sama lain, menghormati, dan menerima perubahan adalah hal penting. Selain itu, hindari untuk menghubungkan semua masalah dengan jarak.

Jarak memang memberi pengaruh yang signifikan terhadap keintiman hubungan. Tapi mencoba untuk memahaminya juga sangat penting dalam LDR.

Hubungan memang bisa jadi rumit dan sulit. Tetapi jika ditangani dengan bijak, maka bisa sangat membantu untuk mempertahankan hubungan yang sehat dan bahagia.


https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/12/152620020/7-kunci-keberhasilan-agar-ldr-tetap-awet

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com