Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Manfaat Latihan Beban bagi Pelari, Menurut Studi

KOMPAS.com - Olahraga lari menawarkan manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh. Sebuah penelitian mengungkapkan berlari selama 10 menit per hari dengan kecepatan lambat dapat memperbaiki kesehatan kardiovaskular kita.

Tetapi lari tidak dipandang sebagai olahraga untuk memperkuat dan membangun otot yang ideal.

Padahal, meningkatkan kekuatan melalui latihan ketahanan atau resistance training dapat memperkuat otot dan persendian.

Dan pada gilirannya, hal ini membuat kita bisa berlari lebih cepat, serta mengurangi risiko cedera saat berlari.

Dari studi yang dimuat ke dalam jurnal Medicine & Science in Sports & Exercise, ditemukan kaitan antara berlari dengan latihan ketahanan.

Pada studi itu, peneliti meninjau sebanyak 28 studi dan melibatkan 747 orang dewasa sehat.

Para peneliti menemukan, latihan beban akan menghasilkan peningkatan ukuran otot. Namun peningkatan itu hanya dapat diperoleh jika peserta menggunakan beban yang sedang atau berat.

Ketua studi, Pedro Lopez, MSc, PhD(c) di Exercise Medicine Research Institute di Edith Cowan University, Australia menjelaskan hasil temuan studi ini.

Ia mengatakan, beban yang berbobot ringan dapat menumbuhkan otot, namun untuk memperkuat otot kita membutuhkan beban yang lebih berat.

Hasil ini cenderung terlihat pada peserta studi yang baru mencoba latihan kekuatan dibandingkan peserta yang sudah lama melakukan latihan kekuatan.

Bagi orang yang sudah terbiasa melatih kekuatan, Lopez menyarankan untuk menambah sesi latihan lebih banyak ketimbang sekadar menambah jumlah beban.

Lopez meyakini, orang yang terbiasa melatih kekuatan akan memeroleh lebih banyak manfaat dengan sesi latihan yang ditambah.

Menurut Lopez, salah satu alasan peningkatan kekuatan otot bisa diperoleh dari program latihan ketahanan disebabkan adanya tingkat adaptasi lebih tinggi antara otak, sistem saraf pusat, dan otot (neuromuscular adaptation).

Neuromuscular adaptation atau adaptasi neuromuskular adalah kondisi di mana otak, sistem saraf pusat dan otot beradaptasi untuk menghasilkan lebih banyak serat otot dan meningkatkan frekuensi dari serat otot.

Kesimpulannya, latihan ketahanan atau resistance training akan meningkatkan koordinasi di antara setiap otot dan menghasilkan lebih banyak kekuatan.

Lopez mengacu pada rekomendasi dari American College of Sports Medicine yang menyarankan agar kita melatih kekuatan sebanyak 2-3 kali dalam seminggu, dengan 8-12 kali repetisi (pengulangan) setiap latihan.

"Namun, jangan lupakan dua poin penting," tuturnya.

"Pertama, setiap latihan kekuatan harus didasarkan pada tujuan dan kebutuhan masing-masing individu."

"Dan kedua, cari profesional olahraga terakreditasi untuk membantu Anda mendesain latihan Anda," tutur dia lagi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/06/08/191427720/manfaat-latihan-beban-bagi-pelari-menurut-studi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com