Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Bedakan Flu Biasa dengan Gejala Covid-19

Akibatnya, penanganan yang dilakukan tidak tepat, sehingga membahayakan nyawa.

Ada orang yang termakan hoax dan takut 'dicovidkan' sehingga enggan dites dan meyakini sakit yang dideritanya hanya flu biasa.

Penyangkalan ini membuat mereka abai akan protokol kesehatan dan dampaknya bisa membahayakan orang lain.

Sebaliknya, ada juga yang mengalami gejala flu dan langsung panik karena khawatir terinfeksi virus Corona.

Kekhawatiran ini memicu mereka melakukan berbagai tindakan yang gegabah dan bisa merugikan.

Agar bisa meberikan respon yang tepat, kita seharusnya bisa membedakan antara flu biasa dengn gejala Covid-19.

Dokter spesialis penyakit dalam, RA Adaninggar,dr,SpPD mengatakan spektrum gejala Covid-19 sangat luas.

Mulai dari yang ringan seperti gejala masuk angin dan meriang, sampai yang berat seperti demam tinggi dan pilek hebat hingga kerusakan organ dan harus dilarikan ke unit gawat darurat.

Karena variabelnya sangat luas, menurut Adaninggar, masih banyak yang mengabaikan, dan menganggap gejala yang dirasakan sebagai flu biasa.

Padahal, tingkat penularannya lebih tinggi dan berisiko pada kondisi kesehatannya termasuk kemungkinan adanya pemburukan.

"Pada kondisi pandemi ini, lebih baik jika kita mengalami gejala flu, ringan atau apapun, kita harus memikirkan kemungkinkan ini adalah Covid."

"Apalagi kalau sakitnya bersamaan dengan orang rumah atau orang terdekat lainnya," kata dia seperti dalam unggahan di akun Instagram-nya.

Cara ini lebih baik untuk melindungi orang sekitar dari penyebaran virus dan memonitor kondisi kesehatan kita, sampai akhirnya terbukti penyakit yang diderita bukan Covid-19.

Jika mengalami gejala flu dan fasilitasnya tersedia, ia menyarankan untuk langsung melakukan tes guna membedakan penyakit yang diderita.

Jika tidak memungkinkan melakukan tes, dokter Ning -demikian dia biasa disapa- mengingatkan pentingnya untuk segera melakukan isolasi mandiri, dan memonitor kondisi kesehatan.

Misalnya dengan mengecek kadar saturasi okisgen dan memantau gejala lain yang muncul.

"Karena Covid bukan flu biasa, bisa memburuk pada 20 persen orang," tandas dia.

Menurut Ning, tidak perlu khawatir akan isu dicovidkan karena pencegahan dini jauh lebih baik daripada lengah.

Khususnya, menghindari terjadinya pemburukan yang tidak terdeteksi dini karena tidak segera melakukan tes atau berkonsultasi ke dokter.

"Prinsipnya, no one safe until everyone is safe," kata dia.

Bedakan flu biasa dengan gejala Covid-19

Banyak orang mengira, Covid-19 harus ditandai dengan gejala flu berat. Faktanya, gejala ringan juga bisa menjadi pertanda seseorang terinfeksi virus tersebut.

Dokter Ning menguraikan, ada setidaknya dua petunjuk yang bisa diterapkan untuk memastikan kecurigaan kita akan infeksi Covid dibandingkan flu biasa.

  • Dirasakan dua minggu setelah aktivitas berisiko

Kita dianjurkan lebih waspada jika gejala flu dirasakan dua minggu setelah melakukan aktivitas berisiko.

Misalnya saja ada kontak erat dengan orang positif Covid-19, terlibat kerumunan, datang ke acara yang melibatkan orang banyak, habis berpergian atau beraktivitas berisiko di zona merah.

  • Gejala muncul bersamaan dengan orang dekat

Kecurigaan akan Covid-19 bisa lebih tinggi apabila kita merasakan gejala flu dirasakan bersamaan atau berurutan.

Khususnya, jika terjadi pada lebih dari dua orang dalam satu rumah atau lingkungan kerja yang sama.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/07/26/172332120/cara-bedakan-flu-biasa-dengan-gejala-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke