Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hindari Membicarakan Hal Buruk tentang Anak ke Orang Lain

KOMPAS.com - Topik tentang perilaku dan kebiasaan anak sering dibicarakan orangtua ketika mengobrol dengan orang lain. Namun, sebaiknya berhati-hati membicarakan keburukan anak, apalagi jika anak mendengarnya.

Komentar buruk yang didengar anak dari orangtuanya bisa memengaruhi self-esteemnya.

Sanam Hafeez, neuropsikolog dan direktur Comprehend the Mind mengatakan pada usia 5 tahun anak-anak telah mengembangkan harga diri.

Ini adalah saat "anak cenderung mendengarkan apa yang orang katakan dan membentuk opini berdasarkan interaksi mereka dengan orang lain".

Para peneliti telah menemukan bahwa anak laki-laki memiliki self-talk yang lebih positif ketika orangtua mereka berbicara dengan ramah kepada mereka.

Sedangkan untuk anak perempuan, gurulah yang dianggap memiliki pengaruh lebih besar. Namun, saat ini banyak orang tua bertindak sebagai guru karena pembelajaran jarak jauh.

Kata-kata yang kita gunakan ketika berbicara tentang anak penting, bahkan ketika kita berbicara tentang orang lain.

Para peneliti telah menemukan bahwa ketika anak-anak mendengar perasaan negatif kita tentang suatu kelompok, mereka akan menarik pikiran dan perasaan kita tersebut.

Dengan kata lain, mendengar kita bergosip terutama tentang orang lain dapat berdampak negatif pada perkembangan anak, pada saat mereka sedang mencoba mengelola perasaan orang lain dalam hubungannya dengan perasaan mereka sendiri.

"Kami menemukan bahwa anak-anak dapat mengembangkan bias terhadap seseorang yang belum pernah mereka temui, hanya dengan mendengar seseorang di panggilan telepon atau panggilan video yang membuat pernyataan yang menghina tentang kelompok tersebut,"

Demikian penjelasan dari Jonathan D. Lane, seorang asisten profesor psikologi dan pengembangan manusia di Vanderbilt University.

"Ini adalah prediksi yang masuk akal bahwa efek ini juga akan muncul di antara anak-anak yang mendengar orangtuanya ngobrol dan membuat komentar negatif tentang orang lain."

Apa yang harus diingat ketika berbicara tentang anak?

Ini tidak berarti kita harus berhenti membicarakan tentang anak-anak.

Menurut Dr. Sara Huberman Carbone, direktur medis program pediatrik di One Medical, kuncinya adalah berfokus pada pembicaraan tentang perilaku versus karakteristik.

Dengan membicarakan hal-hal positif yang dapat dikendalikan anak, kita dapat meningkatkan harga diri mereka sambil membiarkan mereka membedakan perasaan mereka sendiri.

Ketika berbicara tentang perilaku negatif, Huberman Carbone merekomendasikan untuk menanganinya secara langsung, misalnya menegur anak saat ia melakukan sesuatu yang negatif.

Karena jika kita membicarakan keburukan anak pada peristiwa yang sudah lewat, anak-anak akan kesulitan menghubungkan diskusi dengan peristiwa sebelumnya.

Ini bukan berarti saat berbicara hal positif tentang anak kita bisa sembarangan, tetap saja perlu memperhatikan bahasa yang digunakan.

"Mengatakan, 'dia sangat pintar,' dapat menciptakan harapan bahwa seorang anak merasa mereka harus memenuhinya dan dapat memengaruhi kepercayaan diri secara negatif," kata Huberman Carbone.

Sebaliknya, jika kita menyebutkan apa saja upaya yang dilakukan anak, hal itu akan mendorong mereka untuk menerima tantangan, belajar, dan mengeksplorasi hal-hal baru.

"Misalnya, mengatakan, 'mama lihat kamu berusaha keras menyelesaikan tugasmu'. Jadi, cobalah untuk berfokus pada usaha dan proses yang telah mereka lakukan."

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/08/16/140510920/hindari-membicarakan-hal-buruk-tentang-anak-ke-orang-lain

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke