Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Begini Caranya Memperbesar Otot Dada Hanya dengan Push Up

KOMPAS.com – Memiliki otot dada yang kuat mungkin merupakan dambaan setiap pria. Tak mengherankan memang, sebab, memiliki tubuh berotot dianggap sebagai suatu kebanggaan dan diyakini dapat menunjang penampilan.

Namun, bagaimana cara membesarkan otot dada itu?

Ternyata, hanya perlu push-up.

Ya, menurut seorang influencer kebugaran, entrepreneur dan pelatih kekuatan Jeremy Ethier, hanya push up yang diperlukan untuk memperbesar dan menguatkan otot dada kita. Hal itu ia ungkapkan dalam video baru di kanal YouTube-nya.

Dalam videonya, Ethier mengutip sebuah studi 2018 yang melihat ke dalam dua pendekatan untuk membangun kekuatan di area dada.

Pada studi itu, kelompok pertama menggunakan beban yang semakin berat di bench press, sementara kelompok kedua menggunakan serangkaian variasi push-up yang secara bertahap kesulitannya ditingkatkan.

Hasilnya, setelah empat minggu, kelompok push-up menunjukkan peningkatan kekuatan tubuh bagian atas dan pertumbuhan otot yang sama besarnya dengan kelompok bench press.

Ethier menggunakan temuan penelitian ini sebagai dasar untuk program workout dada tanpa peralatannya, yang terdiri dari tiga latihan push-up per minggu, yang masing-masing berfokus pada elemen yang berbeda: keterampilan, kekuatan, dan daya tahan.

Program workout yang dibuat Ethier itu menggunakan rangkaian gerakan push-up berbeda, bergantung dengan tingkat kekuatan tubuh bagian atas kita saat memulainya.

Jadi, ia menyarankan agar kita memulainya dengan menguji kemampuan kita terlebih dahulu, dengan melakukan push-up sebanyak mungkin dan memastikan bahwa kita merentangkan lengan sepenuhnya pada setiap repetisi.

Lalu, jika kita berhasil melampaui 1 hingga 10 repetisi, kita bisa memasuki Level 1, sementara 11 hingga 30 repetisi bisa melakukan Level 2, dan jiga mampu melakukan lebih dari 30 repetisi push up, Level 3 jawabannya.

“Pilih ketinggian yang sesuai, dan turunkan saat kita merasa lebih kuat menjalaninya. Lalu, pilihlah ketinggian yang memungkinkan kita mendapatkan 3 set untuk 6 hingga 8 repetisi,” ujarnya.

Sementara untuk Level 3, ada variasi push up yang lebih sulit: hand release pushups, gerakan yang membuat kita mengangkat tangan sejenak ketika dada menyentuh tanah yang berguna untuk menghilangkan refleks pemendekan peregangan dan membuat gerakan terasa lebih keras bagi otot-otot kita.

Pada hari kekuatan, mereka yang melakukan gerakan Level 1 harus fokus pada memperlambat downward portion (gerakan turun) dari push-up mereka sebanyak mungkin.

"Hal ini merupakan cara unik untuk membangun kekuatan dengan cepat," ujar Ethier yang menugaskan penontonnya untuk melakukan 5 set hanya dalam 1 repetisi.

Lalu untuk Level 2, mereka akan melakukan hand release push up selama 3 set setengah dari push up maksimal mereka.

Untuk Level 3, diminta melakukan one-sided push-up dan menurunkan hanya satu lengan pada satu waktu selama 3 set dan 50 persen dari maksimal kemampuan push up.

Dalam hal melatih daya tahan,ketiga kelompok melakukan push-up EMOM (every minute on the minute), menggabungkan gerakan singkat dengan waktu istirahat yang singkat pula.

Setiap kelompok pun diminta mengambil sedikitnya 50 persen dari batas kemampuan maksimal push-up mereka, dan melakukannya sesuai jumlah tersebut setiap menitnya dengan total lima menit.

"Ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan banyak repetisi guna membangun daya tahan tanpa membiarkan tubuh benar-benar lelah," kata Ethier.

"Sedikit sulit, tapi sangat efektif,” pungkasnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/10/27/150920720/begini-caranya-memperbesar-otot-dada-hanya-dengan-push-up

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com