Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Operasi Caesar Pengaruhi Sistem Imun Anak, Simak Alasannya...

Pasalnya, bayi yang dilahirkan melalui persalinan caesar tidak terpapar mikrobiota atau bakteri baik yang didapatkan dari jalan lahir atau vagina ibu.

Menurut spesialis anak, konsultan alergi imunologi dr Molly Dumakuri Oktarina, SpA(K), pada proses kelahiran normal, janin akan dilahirkan melalui jalan lahir yang normal (vagina).

"Di jalan lahir itulah, terdapat mikrobiota komensal atau mikrobiota baik lactobacillus."

Demikian penjelasan Molly dalam webinar Bicara Gizi "Rencanakan Persalinan secara Matang dengan Tes Potensi Caesar", Rabu (27/10/2021).

"Bayi akan lebih kenal dengan mikrobiota tersebut dan perkembangan sistem imun akan baik."

Sementara itu, di saat seorang ibu memilih persalinan caesar, janin tidak melewati jalur lahir normal, melainkan melalui perut.

"Dalam proses kelahiran caesar, bayi tidak mengenal mikrobiota baik dan berkenalan dengan mikrobiota di kulit seperti staphilococcus."

"Mikrobiota ini adalah mikrobiota tidak baik yang menyebabkan terjadinya gangguan kolonisasi mikrobiota usus, sehingga risiko alergi meningkat pada bayi," tambah Molly.

Peran mikrobiota baik bagi sistem imun anak

Diterangkan Molly, mikrobiota baik berperan penting dalam perkembangan sistem imun alami dan sistem imun yang didapat pada bayi.

Sistem imun alami adalah pertahanan tubuh yang sudah ada sebelum patogen memasuki tubuh.

"Sistem imun alami ini bentuknya cairan yang berada di dalam lambung, paru-paru, atau rongga mulut," sebut wanita itu.

Sedangkan sistem imun yang didapat akan bekerja apabila ada serangan dari luar atau dalam yang tidak bisa dikendalikan sistem imun alami.

"Mikrobiota baik berfungsi melindungi saluran cerna dari mikrobiota patogen dan meminimalkan reaksi hipersensitivitas makanan sehingga risiko alergi pada anak bisa berkurang."

Di sisi lain, mikrobiota jahat justru akan menghambat sistem imun dan anak rentan terkena masalah kesehatan.

"Apabila jumlah mikrobiota atau bakteri baik meningkat, anak akan sehat. Ini dikenal dengan kondisi homeostatis," tutur Molly.

"Jika mikrobiota tidak baik meningkat, maka anak akan mengalami disbiosis."

"Disbiosis terjadi karena ekspansi bakteri patogen yang menyebabkan berkurangnya mikrobiota baik, atau mikrobiota yang tidak beragam."

Akibat kondisi disbiosis, lanjut Molly, anak berisiko mengalami gangguan saluran pencernaan, masalah autoimun, alergi, dan gangguan metabolik.

Menjaga sistem imun anak yang dilahirkan lewat operasi caesar

Molly menganjurkan para ibu untuk mengoptimalkan perkembangan sistem imun anak, mulai dari masa kehamilan, melahirkan, dan setelah melahirkan.

"Saat kehamilan, ibu tidak merokok atau terpajan asap rokok. Lalu dapatkan nutrisi yang cukup dan berkualitas, serta meminimalkan penggunaan obat-obatan," tegas dia.

Bagi ibu yang akan melahirkan disarankan memilih metode melahirkan pervaginam (normal) jika tidak ada kontraindikasi medis, alih-alih metode melahirkan caesar.

"Saat bayi lahir, penting untuk melakukan inisiasi menyusui dini bila kondisi ibu dan bayi baik."

"Berikan juga ASI eksklusif, nutrisi baik dan seimbang, imunisasi, membatasi penggunaan antibiotik dan menghindari asap rokok," tutur Molly.

Menurut Molly, berdasarkan sebuah penelitian, terungkap bayi yang dilahirkan caesar dan normal yang mendapatkan ASI memiliki mikrobiota usus lebih tinggi dibandingkan bayi yang diberikan susu formula.

"Secara signifikan, kolonisasi mikrobiota baik lebih tinggi pada bayi yang mendapatkan ASI."

"Mikrobiota tidak baik lebih tinggi pada bayi yang diberi bukan ASI," imbuh Molly.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/10/28/074710620/operasi-caesar-pengaruhi-sistem-imun-anak-simak-alasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke