Tampilan Baru, Starbucks Reserve Grand Indonesia Hadirkan Bake-In Pertama

KOMPAS.com - Gerai kopi Starbucks Reserve Grand Indonesia kembali dibuka pada Jumat (29/10/2021) dengan tampilan yang baru dan nyaman bagi para pencinta kopi di Jakarta.

Berlokasi di Jakarta Pusat, gerai seluas 250 meter persegi ini terinspirasi dari sejarah Indonesia yang menggabungkan antara tradisi dengan sentuhan kontemporer.

Memasuki bagian dalam gerai, para pelanggan akan disuguhkan dengan tampilan artistik dengan mayoritas perabotan berasal dari kayu.

Pada bagian langit-langit, struktur demi struktur disusun hingga menyerupai kapal Phinisi yang merupakan kapal layar tradisional di masa lalu.

Gerai ini juga memanfaatkan barang-barang bekas dari gerai sebelumnya yang membuatnya terasa familiar, namun tetap memberikan kenyamanan.

"Kami sangat bersemangat untuk menghadirkan pengalaman Starbucks Reserve yang semakin lengkap kepada pengunjung Grand Indonesia dan akan terus berbagi dengan masyarakat Indonesia akan keahlian kami di industri kopi."

Demikian penuturan pemimpin Starbucks di PT Sari Coffee Indonesia, Anthony McEvoy, dalam konferensi pers yang dilakukan secara langsung di Starbucks Reserve Grand Indonesia, Kamis (28/10/2021).

"Dengan kehadiran Starbucks Reserve ini diharapkan kami dapat memberikan lebih banyak kesempatan bagi para pelanggan untuk mendapatkan pengalaman yang khas dalam menjelajahi kopi langka, makanan yang luar biasa, maupun minuman, dan merchandise spesial," lanjut dia.

Konsep Bake-In pertama di Indonesia

Kemudian, ada juga experience bar yang menyediakan empat metode pilihan pembuatan kopi, termasuk teknik pour-over, Chemex®, Black Eagle espresso, dan Nitro Cold Brew.

Setelah melewati proses renovasi yang cukup panjang, gerai Starbucks Reserve Grand Indonesia ini semakin melengkapi kebutuhan pelanggan dengan menghadirkan konsep Bake-In untuk pertama kalinya di Indonesia.

Adapun menunya, yakni French Butter Croissant, Raisin Swiri Danish, Chocolate Twist, Cheese Pocket, Chicken Curry Puff, dan Sausage Roll.

"Melalui konsep Bake-In kami ingin memanjakan lima panca indera (five senses) para pelanggan. Jadi, ketika melihat dan memakan pastry ini, semua indera kita merasakan," terang Food Category Assistant Manager di PT. Sari Coffee Indonesia, Khusnul Fauzia Azrina atau Ulfa.

"Dari mata terlihat cantik, penciuman kita juga dimanjakan dengan perpaduan aroma baking dan kopi, rasa yang enak, hingga tekstur pastry, serta suasana di dalam gerai yang nyaman," sambung dia.

Menurut Ulfa, proses pembuatan pastry di Bake-In ini membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 60 menit. Yakni towing selama 30 menit untuk mengembangkan adonan, pemanggangan selama 10-16 menit, dan resting selama 10 menit. 

"Dengan segala proses yang dilakukan di Bake-In ini, kami ingin menyajikan berbagai macam pastry yang tidak hanya menggugah selera para pelanggan, tetapi juga memanjakan mata dengan tampilannya yang menarik," imbuhnya.