Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bahaya Merkuri bagi Wajah, Hasil Instan Bukan Jaminan

KOMPAS.com - Bahaya merkuri bagi wajah sudah sejak lama disampaikan kepada masyarakat luas. Namun masih saja banyak yang terjebak dengan kosmetik dengan kandungan berbahaya ini demi penampilan.

Kosmetik yang mengandung merkuri dijanjikan dapat memutihkan wajah secara instan. Kebanyakan masyarakat Indonesia memang masih terobsesi dengan kulit wajah yang putih, tak peduli dengan risikonya.

Akibatnya, segala cara ditempuh untuk memutihkan wajah, apapun tone warna kulit aslinya. Termasuk pula menggunakan kosmetik dengan kandungan merkuri yang sebenarnya sangat berisiko untuk kesehatan.

Apapun manfaat merkuri yang didapatkan, sebenarnya tidak sebanding dengan bahayanya. Kita mungkin bisa mendapatkan wajah yang putih seketika namun efek buruknya akan datang sewaktu-waktu tanpa terduga.

Alhasil, kita harus membuang banyak waktu, tenaga dan uang untuk mengobati kondisi wajah akibat tergoda fungsi merkuri dalam kosmetik yang dipakai.

Bahaya merkuri

Merkuri adalah jenis logam berat yang berbahaya dan sebaiknya dijauhkan dari tubuh. Sifat merkuri tergolong toksik, tahan urai dan dapat terakumulasi di dalam tubuh kita.

Bentuk merkuri cair, berwarna perak, dan hanya menguap di suhu tinggi minimal 375 derajat Celsius. Meski demikian, merkuri memiliki manfaat tersendiri apabila digunakan dengan tepat.

Fungsi merkuri yang paling banyak dirasakan adalah penggunaannya di berbagai penambangan emas skala kecil, manufaktur, energi, dan kesehatan.

Merkuri juga dikenal dengan nama lain air raksa (Hg), yang bisa dicampurkan dengan logam lainnya dan mampu mengalirkan arus listrik sebagai konduktor.

Hanya saja, merkuri tidak aman digunakan pada manusia khususnya dijadikan bahan campuran kosmetik. Sifat merkuri akan mengakibatkan terhambatnya pembentukan melanin yang terjadi pada tubuh.

Proses yang menyalahi inilah yang kemudian dianggap sebagai manfaat merkuri untuk memutihkan kulit dan wajah dalam waktu singkat. Jika diperhatikan, hasilnya penggunaan merkuri pada wajah sebenarnya tidak terlihat alami.

Efek merkuri pada wajah

Merkuri memang membuat kulit wajah menjadi lebih putih secara instan karena berbagai kandungan senyawa di dalamnya.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr Listya Paramita SpKK menjelaskan alasannya, seperti dikutip dari Kompas.com, (19/09/2020).

Merkuri mengandung senyawa klorida yang akan melepaskan asam klorida sehingga menyebabkan pengelupasan pada lapisan epidermis kulit.

Dampak senyawa ini sebenarnya bisa dirasakan dengan adanya sensasi panas di kulit, terasa terbakar dan mengelupas.

"Ini efek dari senyawa ini, jadi makin lama makin tipis kulitnya," jelasnya.

Selain itu,  kemampuan merkuri memutihkan kulit juga sebagai akibat dari kandungan amino klorida. Senyawa ini mampu menginaktivasi atau menghentikan enzim sulfhidril mercaptain di dalam proses melanogenesis dalam kulit.

Akibatnya, senyawa merkuri itu akan menghambat kinerja enzim tyrosinase, yang pada akhirnya akan menghambat pembentukan melanin pada kulit.

Padahal melanin sangat dibutuhkan kulit sebagai pigmen alami yang memberikan warna pada organ penting seperti bola mata, rambut dan kulit. Manfaat merkuri pada kosmetik yang memutihkan secara tidak langsung membahayakan organ tersebut.

Bahaya merkuri pada produk kosmetik juga termasuk mempengaruhi organ dalam tubuh kita. Misalnya saja pada saluran cerna, sistem saraf dan sistem urologi.

Merkuri juga dapat mengganggu kerja berbagai organ tubuh seperti otak, jantung, ginjal, paru-paru dan sistem kekebalan tubuh.

Kosmetik dengan bahan merkuri yang dipakai ibu hamil juga menyebabkan ganggun perkembangan janin dan memicu kanker. 

Hindari bahaya merkuri dengan memastikan selalu menggunakan produk kosmetik yang aman dan memiliki izin edar resmi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/16/124500720/bahaya-merkuri-bagi-wajah-hasil-instan-bukan-jaminan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke