Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Inilah Cara Memilah Pakaian Sebelum Dicuci Menurut Pakar

KOMPAS.com – Banyak orang sering membiarkan pakaian menumpuk di cucian. Baju dan celana habis pakai kerap dilempar begitu saja ke keranjang cucian, tanpa dipisahkan berdasar bahan dan warnanya.

Hal ini membuat semua pakaian kotor tercuci menjadi satu di mesin cuci. Alhasil, saat dicuci, pakaian berwarna terang menjadi kusam karena terkena lunturan warna dari pakaian berwarna gelap.

Tidak hanya itu, serat pakaian juga lebih mudah rusak karena sering tercampur dengan pakaian yang tertempel noda dan lumpur.

Agar hal ini tidak terjadi, maka pemilahan pakaian sebelum dicuci sangatlah penting. Ilmuwan senior P&G untuk Tide, Jessica Zinna, Ph.D memberikan saran soal cara memisahkan cucian berdasarkan warna, jenis kain, dan tingkat kekotoran.

“Kita sebaiknya mencuci pakaian secara terpisah, agar pakaian terlihat tetap bagus dan terasa lebih awet, terutama saat mencuci dalam suhu dingin,” ujar Zinna.

“Saya pribadi akan merekomendasikan memisahkan berbagai warna dan jenis bahan sebanyak mungkin untuk menjaga warna dan tampilan pakaian,” tambahnya.

Tidak hanya itu, Mary Gagliardi, alias "Dr. Laundry," ilmuwan internal dan ahli kebersihan dari Clorox, perusahaan produk pembersih asal AS, juga memberikan rekomendasinya tentang memilah pakaian saat dicuci.

Ia mengatakan, memilah pakaian sebelum dimasukkan ke mesin cuci adalah cara yang tepat agar hasil cucian menjadi lebih baik.

“Ketika kita menggabungkan pakaian gelap, seperti jeans biru, denim hitam, kaus kaki hitam, atau kemeja biru tua dalam satu muatan, andai ada yang luntur, maka tidak akan terlalu kelihatan,” ucap Gagliardi.

“Sebaliknya, pakaian berwarna cerah tidak kelunturan akan tampak kotor dan kusam, sehingga mengurangi tampilannya,” sambung Gagliardi.

1. Mulailah dengan membaca label perawatan

Membaca label atau buku panduan perawatan pada sebuah produk memang penting dilakukan sebelum digunakan, termasuk untuk pakaian.

Hal ini perlu kamu lakukan jika baru saja membeli pakaian baru dan kamu ingin langsung mencucinya.

Label panduan akan membantumu menentukan suhu air yang tepat, putaran mesin cuci, dan untuk menyesuaikan suhu pengeringan.

Yang perlu kamu ingat adalah saat label panduan pada pakaian merekomendasikan pakaian dicuci dengan tangan, maka sebaiknya cuci dengan putaran lembut di mesin cuci.

Selain itu, pisahkan selalu pakaian yang bisa dicuci dari pakaian khusus dry-clean yang membutuhkan perhatian berbeda.

2. Pisahkan pakaian berdasarkan warna

Setelah pakaian khusus dry-clean disisihkan, pisahkan sisa cucian berdasarkan warna.

Kumpulkan pakaian berwarna putih, pastel, dan abu-abu muda menjadi satu, sedangkan pakaian gelap, navi, coklat, abu-abu tua, hitam, merah ke tumpukan lain.

3. Pisahkan pakaian berdasarkan jenis

Setelah kamu memisahkan pakaian berdasarkan warna, pisahkan juga pakaian berdasarkan jenisnya.

Pisahkan jeans dan kaos katun dari kain sintetis ringan atau pakaian dalam yang halus. Bahan halus bisa kamu tempatkan di kantong cucian sebelum dimasukkan ke mesin cuci.

Selanjutnya, pisahkan handuk berbahan katun dari pakaian activewear dan selimut untuk mengurangi penumpukkan serat di permukaan pakaian.

4. Pisahkan pakaian yang kotor

Sudah bukan rahasia umum lagi jika minyak dan lumpur bisa merusak serat pakaian dan menyusahkan orang saat mencuci.

Untuk menghindari kemungkinan itu, sebaiknya kamu pisahkan pakaian yang terkena lumpur atau minyak, terutama pada pakaian anak-anak, agar tidak menjadi satu dalam mesin cuci.

5. Ketahui cara mengeringkan pakaian

Jika cara-cara di atas masih kamu lewatkan atau lupa dilakukan, setidaknya masih ada cara terakhir agar serat pakaian tidak menipis, yaitu mengeringkan pakaian dengan cara yang benar.

"Umumnya, kita ingin mengikuti cara pemilahan yang sama saat pakaian sudah kering seperti ketika mencuci. Ini karena barang yang lebih berat membutuhkan waktu lebih lama untuk kering daripada yang lebih ringan,” kata Zinna.

“Bila kita mengeringkannya bersama-sama, bahan yang lebih ringan akan dikeringkan berlebihan, yang akan merusak serat, sementara bahan yang lebih berat menjadi lembab atau kurang kering, yang dapat menyebabkan bau.”

“Pastikan membaca label pakaian untuk setiap pakaian agar bisa menentukan apakah pakaian tersebut dapat dikeringkan dengan mesin. Beberapa pakaian ada yang perlu dikeringkan dengan cara digantung,” pungkasnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/23/065919520/inilah-cara-memilah-pakaian-sebelum-dicuci-menurut-pakar

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com