Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

13 Alasan Berhenti Kerja yang Baik Jika Ditanya Saat Wawancara

KOMPAS.com - Wawancara kerja adalah proses umum yang harus dilalui oleh banyak pencari kerja.

Pada fase ini, kandidat akan bertemu dengan pihak manajemen perusahaan, untuk ditanyai soal kompetensi dan juga kepribadiannya.

Bekal dari wawancara kerja inilah yang lalu akan menjadi salah satu penentu diterima atau tidaknya seorang kandidat untuk sebuah posisi.

Nah, alasan berhenti kerja dari perusahaan sebelumnya adalah salah satu pertanyaan yang umum diajukan saat wawancara kerja.

Sebagian orang mungkin tidak ingin menyampaikan kebenaran sepenuhnya mengenai alasan berhenti kerja dan tidak yakin jawaban apa yang harus dipilih.

Jangan jawab dengan sembarangan. Sebab, jawaban atas pertanyaan apapun yang diajukan pewawancara akan menentukan tingkat kemungkinan kita diterima di perusahaan tersebut.

Alasan berhenti kerja

Berikut sejumlah alasan berhenti kerja yang baik dan dapat digunakan ketika menghadiri wawancara kerja:

1. Ingin pengalaman baru untuk berkembang

Salah satu alasan berhenti kerja yang baik untuk disampaikan pada sesi wawancara kerja adalah keinginan untuk berkembang di tempat baru.

Kita bisa menjelaskan berapa lama kita berada di perusahaan lama dan apa saja yang sudah kita lakukan.

Sampaikan bahwa kita ingin berada di tempat baru untuk bisa lanjut berkembang. Tidak akan ada manajer perekrutan yang akan menyalahkan kita karena meninggalkan pekerjaan lama untuk berkembang dan mendapatkan perspektif baru dalam karir.

2. Mengejar karir yang lebih baik

Mengejar jenjang karir atau kesempatan peningkatan keterampilan yang lebih baik di tempat baru adalah salah satu alasan berhenti kerja yang baik.

Ini adalah alasan yang banyak digunakan oleh banyak pelamar kerja lain dan lazim, terutama jika perusahaan lama tidak segera memberlakukan promosi atau memberikan kesempatan peningkatan karir.

3. Peningkatan pendapatan

Semua orang bekerja untuk mendapatkan uang. Jadi, alasan berhenti kerja dan pindah ke perusahaan lain karena pendapatan yang lebih besar sebetulnya adalah sesuatu yang wajar.

Namun, cobalah mengombinasikannya dengan alasan lain agar tidak terkesan terlalu fokus pada uang.

Kita bisa menggunakan jawaban seperti: "saya berkesempatan mendapatkan peningkatan pendapatan yang signifikan, tapi saya juga tertarik karena ada banyak peluncuran produk baru yang direncanakan oleh perusahaan ini. Jadi, ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk diambil."

4. Tertarik dengan bidang di perusahaan baru

Terkadang, kita tak hanya mendapatkan kesempatan untuk berkembang dan mendapatkan pendapatan lebih di perusahaan baru, tetapi perusahaan tersebut juga cocok dengan ketertarikan kita.

Ini bisa dijadikan jawaban atas pertanyaan tentang alasan berhenti kerja.

Tidak akan ada orang yang menyalahkan kita karena mengejar passion.

Ini bahkan menjadi alasan berhenti kerja yang baik sekalipun kita baru saja bekerja di perusahaan lama, misalnya beberapa bulan.

Menjadi "kutu loncat" tak selalu baik, tapi ini adalah alasan berhenti kerja yang akan diterima oleh kebanyakan pewawancara.

5. Diajak oleh mantan atasan atau kolega

Alasan berhenti kerja lainnya adalah diajak oleh mantan atasan atau kolega pindah ke perusahaan baru mereka, yakni perusahaan yang kita lamar.

Alasan ini sangat umum di berbagai industri dan menunjukkan bahwa mantan atasan atau kolega kita sangat menghargai tinggi kerja kita.

6. Ada pimpinan baru di perusahaan lama

Adanya pimpinan baru di perusahaan lama juga bisa menjadi alasan berhenti kerja. Sebagian orang tidak cocok bekerja dengna bos baru, sehingga memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan lamanya.

Ini bisa digunakan sebagai alasan berhenti kerja ketika kita ditanya saat sesi wawancara kerja. Namun, pastikan tidak menjelek-jelekkan manajemen baru di perusahaan lama.

Cukup jelaskan sedikit tentang adanya perubahan ritme kerja sehingga kita tidak terlalu bersemangat bekerja di bawah manajemen baru.

7. Perubahan peran

Pekerjaan setiap orang bisa berubah dari waktu ke waktu.

Sebagian orang mengalami ketika mereka dipekerjakan untuk posisi tertentu namun seiring berjalannya waktu, peran mereka berubah dan tidak lagi sesuai dengan deskripsi pekerjaan.

Ini bisa menjadi alasan berhenti kerja yang baik untuk disampaikan saat wawancara kerja, bahkan jika kita belum lama bekerja di perusahaan lama.

Tujuan karir setiap orang bisa berubah dari waktu ke waktu. Jika perusahaan lama sudah tidak cocok dengan tujuan karir kita yang baru, maka tak masalah untuk meninggalkannya.

Tidak ada yang salah jika menggunakan ini sebagai alasan berhenti kerja.

Namun, pastikan pewawancara paham apa yang kita inginkan di karir saat ini. Selain itu, tunjukkan pada mereka bagaimana posisi yang mereka tawarkan cocok dengan tujuan karir kita.

Jika tidak, mereka mungkin akan khawatir kita akan meninggalkan perusahaan mereka juga setelah dipekerjakan.

9. Sekolah

Melanjutkan pendidikan adalah alasan berhenti kerja yang sangat umum digunakan. Kita juga tak perlu khawatir jika hendak memberikan jawaban ini saat menghadiri wawancara kerja.

10. Pekerjaan lama kurang menantang

Jika bosan atau merasa pekerjaan di perusahaan lama kurang menantang, kita bisa menggunakannya sebagai alasan berhenti kerja ketika ditanya saat wawancara kerja.

Tapi, saat menyampaikannya, pastikan kita tidak terkesan manja, sombong, negatif, atau tidak bersyukur. Jangan memberikan kesan seolah pekerjaan itu tidak layak buat kita atau sejenisnya.

Cukup jelaskan bahwa kita merasa mampu mengemban tantangan pekerjaan yang lebih besar.

Selain itu, kita juga bisa menyebut keterampilan spesifik dari diri kita yang belum bisa dimanfaatkan di perusahaan lama.

Misalnya, kita sebetulnya bisa menjadi staf penjualan yang baik, namun perusahaan lama menahan kita sebagai customer service.

Menyampaikan alasan ini sangatlah baik karena menunjukkan bahwa kita sangat menginginkan posisi di bidang penjualan.

11. Masalah keluarga

Adanya masalah keluarga juga bisa menjadi alasan berhenti kerja yang disampaikan pada sesi wawancara kerja.

Kita tak perlu terlalu rinci menceritakannya. Sampaikan secara sederhana dan katakan pada pewawancara bahwa masalah keluarga yang dihadapi sudah terselesaikan sehingga mereka tak perlu mengkhawatirkan kemungkinan kita resign lagi di masa depan.

Masalah keluarga tak mesti sesuatu yang berat. Mungkin saja situasi di keluarga saat ini mengharuskan kita untuk memiliki jam kerja yang lebih fleksibel dan itu mungkin tak bisa diakomodasi oleh perusahaan lama.

12. Mencari kantor yang lebih dekat dari rumah

Kita bisa mengombinasikan alasan berhenti kerja lainnya dengan alasan ini.

Mencari perusahaan yang lebih dekat dari rumah adalah hal yang wajar. Kita bisa menyampaikan bahwa lokasi kantor yang lebih dekat dari rumah memungkinkan kita untuk mengerjakan proyek besar sesegera mungkin tanpa menghabiskan waktu di perjalanan.

13. Akuisisi atau merger perusahaan lama

Dua organisasi yang merger menjadi satu bisa menjadi kesempatan untuk meninjau kembali peran kita di perusahaan tersebut.

Sehingga, ini bisa menjadi alasan berhenti kerja dan mencari perusahaan baru.

Pada akhirnya, penting untuk tetap jujur pada pewawancara tanpa berbicara terlalu rinci.

Ketahuilah bahwa calon perusahaan baru mungkin akan mengontak bos lama kita, sehingga apa yang kita sampaikan harus selaras dengan apa yang mereka dapatkan dari percakapan dengan bos lama kita.

Jika kita dalam posisi tidak bekerja, jujurlah dengan kondisi itu. Sebab, kesempatan bekerja di perusahaan baru mungkin akan berkurang jika kita menyampaikan kebohongan dan perusahaan baru kita mengonfirmasinya ke perusahaan lama.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/25/135638320/13-alasan-berhenti-kerja-yang-baik-jika-ditanya-saat-wawancara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke