Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Makanan 'Jepang' ini Justru Tidak Disantap Masyarakat Negeri Sakura

KOMPAS.com - Berbicara mengenai makanan Jepang, kemungkinan sushi, ramen, atau yakisoba yang terlintas dalam pikiranmu.

Memang, makanan Jepang sangat digandrungi oleh orang-orang di seluruh dunia, tidak hanya warga Jepang sendiri.

Namun tahukah kamu jika beberapa makanan "Jepang" justru tidak pernah dimakan oleh penduduk di negeri Sakura?

Penyebabnya tidak lain adalah perubahan rasa pada makanan. Di Amerika, kuliner tradisional Jepang dimodifikasi sedemikian rupa agar sesuai dengan lidah orang Amerika.

"Seringkali set makanan yang dimodifikasi adalah gabungan nasi putih, sup miso, dan lauk pauk," terang chef Akinobu Matsuo, director of culinary di Marugame Udon.

Kemudian, makanan bernama sushi yang identik dengan keseharian Jepang justru tidak dimakan masyarakat Jepang setiap hari, kecuali saat ada acara khusus.

"Orang Jepang makan sushi untuk perayaan atau sebagai acara khusus," kata Manabu "Hori" Horiuchi, koki eksekutif di Kata Robata, Houston, AS.

Berikut beberapa makanan "Jepang" yang mendapat akulturasi budaya negara lain dan tidak pernah dikonsumsi di negara asalnya, melansir laman Eat This:

1. California rolls

California rolls tidak berasal dari Jepang. Faktanya, makanan ini muncul pada 1960-an di Tokyo Kaikan, restoran di kawasan Little Tokyo, Los Angeles.

Disebutkan, koki di restoran itu mencari pengganti ikan tuna pada gulungan sushi.

Ia pun memanfaatkan alpukat dan kepiting yang sudah dimasak untuk memberikan rasa seafood tanpa menggunakan ikan mentah.

Sebab, mayoritas orang Amerika di masa itu belum terbiasa mengonsumsi ikan mentah.

2. Teh hijau manis

Teh hijau atau matcha adalah bahan yang relatif populer di Amerika. Orang Amerika akan menambahkan matcha ke dalam berbagai jenis makanan dan minuman karena rasanya yang menggugah selera dan bermanfaat bagi kesehatan.

Namun orang di Amerika menambahkan pemanis pada teh hijau karena mereka kurang suka rasa pahit.

Faktanya, orang Jepang tidak pernah meminum teh hijau manis.

"Orang Jepang tidak menambahkan gula ke teh hijau. Sebaliknya, mereka lebih suka teh tanpa gula," ujar Matsuo.

3. Saus teriyaki

Bahan makanan lain dengan kandungan gula yang tidak pernah ditemukan di masakan Jepang adalah saus teriyaki.

Saus cokelat kental ini sering dijadikan pelengkap ayam, steak, sayuran, dan banyak lagi.

Namun di Jepang, kita tidak akan menemukan masyarakat setempat mengonsumsi saus tersebut. Menurut Matsuo, saus teriyaki terlalu manis untuk makanan Jepang.

"Di Jepang, teriyaki adalah istilah yang digunakan untuk proses memanggang ayam atau babi, dan sangat jarang menggunakan saus."

4. Restoran Hibachi

Di Amerika, restoran Hibachi adalah tempat makan favorit sebagian orang. Tamu yang datang akan duduk di dekat wajan datar, bersanding dengan tamu lain.

Sementara itu, koki akan menyiapkan hidangan berupa steak, udang, ayam, sayuran, nasi goreng, mie, dan makanan favorit Amerika lainnya.

Di Negeri Matahari Terbit, panggangan ala hibachi konon digunakan untuk membuat okonomiyaki dan monjayaki, hidangan panekuk gurih yang terbuat dari adonan tepung terigu.

Kedua hidangan tersebut memiliki topping dan bahan lain yang dicampur seperti kubis dan kecambah agar makanan terasa lebih mengenyangkan.

5. Spicy fish sushi roll

Masakan Jepang umumnya dibuat dengan bahan dan bumbu yang minim.

Makanya, sushi gulung (sushi roll) di sana tidak disajikan dalam bahan tuna pedas, atau kepiting pedas.

"Hanya ada sedikit bumbu di Jepang," kata Horiuchi.

Sebaliknya, orang Jepang lebih suka menyantap sushi dengan bahan seperti rumput laut, ikan mentah, dan nasi cuka.

6. Saus sushi dan bahan tambahan

Sushi ala Amerika sering disajikan dengan banyak bahan tambahan seperti mayones dan saus belut.

Sedangkan di Jepang, saus adalah bahan yang tidak ditambahkan ke sushi.

Topping ekstra seperti alpukat, mangga, crunchy bits, dan tobiko juga tidak pernah ditambahkan pada sushi Jepang.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/12/02/062728520/makanan-jepang-ini-justru-tidak-disantap-masyarakat-negeri-sakura

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com