Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Makanan Sehat Khas Tahun Baru yang Membawa Keberuntungan

KOMPAS.com - Di beberapa negara, ada sejumlah makanan yang dianggap membawa keberuntungan, sehingga sering dikonsumsi saat tahun baru, dengan harapan keberuntungan itu akan ikut masuk bersama makanan tersebut.

Nah, di antara berbagai makanan khas tahun baru yang kerap disebut-sebut sebagai pembawa keberuntungan, ada enam makanan yang mampu menyehatkan tubuh kita. Cocok jika kamu menjadikan peningkatan kesehatan sebagai resolusi tahun barumu.

Berikut daftar makanannya:

Collard Hijau

Memulai tahun baru dengan memakan sayuran seperti collard hijau bukan hanya menyehatkan, namun juga membawa keberuntungan. Mengapa?

Rupanya, hal ini disebabkan karena sayuran sejenis sawi yang memiliki bentuk rata, tipis, dan berwarna hijau terang ini terlihat seperti uang kertas.

Terlepas dari apakah kita memakannya langsung sebagai snack sehat, menyatukannya dengan kacang, atau merebusnya, collard tetap merupakan sayuran bernutrisi untuk membawa keberuntungan.

Delima

Sebagai simbol kesuburan dan kemakmuran dalam tradisi Yunani, tak heran jika buah asam ini akan membawa keberuntungan jika dikonsumi.

Warna merah dari arils (bulatan seperti permata berisi jus di dalamnya) pada delima ini akan mengingatkan kita pada hati, menciptakan adanya hubungan kehidupan dengan buah ini.

Kamu bisa mengonsumsinya secara langsung atau sebagai bagian dari salad, serta sebagai topping saat memakan oat.

Black-Eyed Peas

Black-eyed peas merupakan makanan yang dianggap membawa keberuntungan dalam budaya Afrika, negara-negara di bagian Selatan, dan bangsa Yahudi.

Kacang ini juga serbaguna, sehingga kamu bisa menikmatinya dengan banyak cara. Selain dimakan langsung, black eyed peas bisa menjadi bahan untuk Hoppin' John (semacam rebusan), Texas caviar (semacam side dish berisi black eyed peas, paprika, dan tomat), atau taco dengan black-eyed peas.

Buah bundar

Ya, semua jenis buah bundar, mulai dari jeruk hingga plum, pear, dan apel, kerap dianggap sebagai makanan yang membawa keberuntungan. Pasalnya, buah-buahan ini memiliki bentuk yang mirip dengan koin bundar,

Nah, agar tidak bosan memakannya begitu saja, kamu bisa menyulap buah-buahan ini menjadi beberapa menu lezat, seperti acar plum, watercress salad dengan pear, dan kubis mini panggang yang dipadukan dengan jeruk dan daging.

Kacang lentil

Kacang-kacangan bulat ini telah dianggap membawa keberuntungan sejak zaman Romawi karena kemiripannya dengan koin kecil yang digunakan di Roma kuno.

Memang, koin kecil asal Roma kuno itu tak lagi digunakan saat ini. Namun, kacang lentil tetap membawa “keberuntungan” bagi tubuh dengan kandungan serat dan proteinnya yang tinggi.

Untuk mengonsumsinya, banyak cara yang bisa dilakukan. Misalnya dengan memasukkannya ke dalam kari, sup, hingga salad.

Ikan utuh

Di beberapa wilayah Asia, memasak ikan utuh (lengkap dengan ekor dan kepalanya) dianggap membawa keberuntungan.

Selain itu, kepala ikan yang biasanya dihilangkan saat disajikan di negara seperti Amerika Serikat, rupanya merupakan hidangan mewah di China, dan biasanya disajikan untuk tamu istimewa.

Ikan utuh juga bisa disulap menjadi berbagai sajian lezat, seperti dikukus bersama jahe dan daun bawang, dipanggang dengan garam sebagai crust-nya, atau dipanggang dengan jeruk.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/01/03/081854720/6-makanan-sehat-khas-tahun-baru-yang-membawa-keberuntungan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com