Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Self-Care, Bentuk Merawat dan Mencintai Diri secara Mandiri

PANDEMI Covid-19 sudah berjalan dua tahun lamanya di seluruh dunia. Pada 2022, infeksi virus ini telah menjangkiti 300 juta lebih jiwa dan terus bertambah setiap harinya.

Untuk menekan laju persebarannya, berbagai macam protokol kesehatan harus dipatuhi masyarakat.

Tak hanya virus corona, masalah kesehatan mental juga menghantui. Berbagai penelitian menyatakan bahwa masyarakat di seluruh dunia mengalami stres akibat pandemi ini.

Artikel jurnal berjudul “Kesehatan Mental dan Perubahan Aktivitas-Perjalanan Saat Pandemi COVID-19 di Indonesia” menjelaskan beberapa tipe gangguan kesehatan mental yang muncul secara signifikan pada masa pandemi ini, salah satunya adalah depresi.

Oleh karena itu, perlu adanya manajemen stres yang baik sehingga seseorang dapat menghadapi situasi pandemi.

Salah satu manajemen stres yang dapat dilakukan adalah senantiasa menjaga dan mengembangkan diri atau lebih familiar dengan sebutan self-care.

World Health Organization (WHO) mendefinisikan self-care sebagai kemampuan seseorang, keluarga, atau komunitas untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, serta menghadapi gangguan tanpa atau dengan dukungan layanan kesehatan.

Konsep self-care merupakan salah satu program WHO untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pencegahan dan penanganan kesehatan secara mandiri.

Konsep ini sangat penting untuk dilakukan karena bertujuan merawat kesehatan mental dan fisik.

Nantinya, seseorang diharapkan secara mandiri mampu mengatasi masalah dan mengembangkan dirinya menjadi lebih baik.

Akan tetapi, dalam penerapannya, praktik self-care bukanlah hal yang mudah karena terhalang oleh kesibukan.

Selain itu, terkadang seseorang terlena dengan teknologi sehingga lupa meluangkan waktu untuk merawat diri sendiri.

Lantas, apa saja yang harus seseorang persiapkan untuk menerapkan konsep self-care secara efektif dan bertahap? Simak penjelasan berikut.

Pahami konsep self-care

Meskipun self-care umumnya dilakukan seseorang untuk memulihkan kondisi kesehatan mentalnya, tetapi konsep ini juga dapat diterapkan sebagai perspektif hidup yang lebih positif dan berorientasi pada diri sendiri.

Misalnya, seseorang akan lebih mencintai setiap kekurangan dan kelebihan yang ada pada dirinya, serta bertekad untuk merawatnya.

Ketika menerapkan self-care, dilansir dari verywellmind, seseorang akan menemukan sinergi pikiran dan raga serta siap menjalani hidup terbaiknya.

Namun, yang perlu diingat, self-care tidak hanya berarti menemukan jalan untuk rileks, melainkan merawat secara berimbang kesehatan mental, fisik, emosi, sosial, dan spiritual.

Apabila masih bingung, banyak sekali cara untuk memahami lebih lanjut arti dari self-care.

Misalnya dengan belajar mandiri melalui sumber-sumber di internet mengenai strategi self-care, mengikuti kursus, atau berkonsultasi dengan profesional.

Jalani hidup sehat

Menjalani hidup sehat dapat dilakukan dengan istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, olahraga teratur, dan juga manajemen stres yang baik.

Sinergi antara jiwa dan raga diperlukan untuk merawat diri secara optimal.

Tidak hanya berhenti di situ, menjalani hidup sehat juga harus dimulai dari peka terhadap lingkungan sekitar.

Beberapa di antaranya adalah menjaga kebersihan, mengorganisasi diri, dan berkomunikasi dengan orang lain.

Walaupun terdengar mudah dan klise, menjalani hidup sehat nyatanya membawa segudang manfaat bagi yang menerapkan.

Selain menyehatkan tubuh, menerapkan pola hidup sehat juga membuat seseorang lebih bahagia.

Bangun koneksi

Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial. Membangun koneksi merupakan perawatan diri yang ampuh meningkatkan kebahagiaan.

Dengan berkomunikasi, manusia juga menjalin hubungan satu sama lain dan melahirkan kedekatan emosional, seperti rasa kasih sayang dan kepemilikan.

Koneksi juga diperlukan manusia untuk bisa lebih jauh membuka perspektif dan memahami betapa kompleksnya kehidupan.

Ketika bertemu dengan perbedaan pola pikir, seseorang dapat lebih memahami beragam peristiwa yang bahkan tak pernah ia alami.

Berani bersikap

Berani mengatakan tidak dan menolak adalah salah satu hal yang sulit dilakukan oleh sebagian besar orang.

Padahal, dengan berani mengambil keputusan, artinya seseorang memiliki kontrol atas hidupnya. Ia juga bisa memanfaatkan waktu itu untuk melakukan self-care.

Jika secara terus-menerus seseorang tak berani mengambil sikap atas dirinya sendiri, maka dikhawatirkan akan timbul burnout.

Ketika hal ini sudah terjadi, maka seseorang akan mengalami stres yang berkepanjangan dan cenderung lebih sulit diatasi.

Relaksasi dan apresiasi diri

Luangkan waktu untuk melakukan relaksasi. Entah bermeditasi, liburan bersama keluarga, berjalan-jalan sendiri ke taman, atau bermain bersama hewan peliharaan.

Tak perlu takut, karena yang terpenting adalah bagaimana diri merasa rileks dan nyaman.

Memberikan apresiasi diri juga diperlukan untuk menghargai proses dan hasil yang sudah diperjuangkan.

Dengan melakukan ini, akan timbul rasa bangga terhadap diri sendiri.

Untuk memahami lebih lanjut konsep self-care, kalian bisa mendengarkan podcast (siniar) Smart Inspiration episode ke-39 yang bertajuk “Self-Care Revolution”.

Dalam siniar tersebut, Arvan Pradiansyah menjabarkan lebih lanjut konsep self-care dan bagaimana seseorang dapat merevolusi dirinya dengan konsep tersebut.

Dengarkan episode selengkapnya dengan mengakses tautan berikut https://spoti.fi/3rJxGoG.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/01/27/070000020/self-care-bentuk-merawat-dan-mencintai-diri-secara-mandiri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke