Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tak Cuma Andalkan JHT, Ini Tips Siapkan Dana Pensiun secara Mandiri

Hal tersebut diatur dalam Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran Manfaat Jaminan Hari Tua (JHT).

Aturan ini pun mendapat reaksi penolakan dari warganet lantaran dianggap menurunkan hak kaum buruh.

Kiat menyiapkan dana pensiun

Mengingat dana JHT yang baru bisa dicairkan saat usia 56 tahun. Tak ada salahnya jika kita sebagai generasi Milenial nabung secara mandiri untuk menyiapkan dana pensiun.

Kelebihan nabung secara mandiri berikut ini setidaknya bisa disesuaikan dengan kemampuan, sehingga bisa dicairkan kapan saja sesuai kebutuhan.

Karena itu tak ada salahnya jika kita nabung secara mandiri untuk masa tua yang lebih cerah.

Berikut tips menabung untuk siapkan dana pensiun secara mandiri.

1. Terapkan gaya hidup sederhana

Menerapkan gaya hidup sederhana dapat membantu dalam mengontrol keuangan setiap bulan.

Misalnya baru naik gaji, lantas langsung beli kredit mobil baru. Atau belanja baju setiap bulan karena lapar mata.

Liz Pulliam Weston, penulis buku "The 10 Commandments of Money" mengatakan, Milenial perlu menerapkan gaya hidup sederhana sampai kita benar-benar bisa mengatur keuangan dengan baik, yakni terbebas dari masalah finansial.

2. Jadikan tabungan pensiun sebagai prioritas

Sebagai pekerja Milenial, kita harus berpikir jangka panjang. Salah satunya dengan menganggap tabungan dana pensiun sebagai prioritas.

Beruntung jika kita bekerja di perusahaan yang bonafit, misalnya ada fasilitas dana pensiun dari perusahaan.

Sehingga kita tidak hanya mengandalkan dana JHT dari pemerintah, tapi bisa mempunyai dua "pegangan" untuk hari tua.

Jika tidak ada fasilitas itu, coba sisihkan sebagian dari gaji untuk disimpan setiap bulan.

Berapa pun nominalnya,manfaat dari tabungan ini akan terasa dalam beberapa tahun kemudian.

3. Fitur autodebet sangat membantu

Buatlah rekening di bank yang punya fitur autodebet setiap bulan akan sangat membantu. Dengan cara ini, kebiasaan menabung akan lebih disiplin.

Fitur ini memungkinkan kita secara tidak langsung memiliki dana darurat jika sewaktu-waktu di PHK mendadak.

Konsultasikan dengan pihak bank terkait proses pencairan dananya biar bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk awal-awal, menabung jangka pendek bisa jadi pilihan.

4. Melek asuransi

Memiliki asuransi memungkinkan kita untuk terlindungi secara finansial.

Misalnya saja karena suatu kecelakaan atau penyakit lainnya, tabungan bisa terkuras habis dalam sekejap.

Asuransi kesehatan, asuransi sewa, bahkan asuransi pendidikan anak sekalipun memiliki manfaat sebagai perlindungan finansial nantinya.

5. Jangan gegabah investasi

Studi menunjukkan generasi milenial cenderung gegabah dalam berinvestasi ketimbang generasi sebelumnya.

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah konsisten dalam berinvestasi. Untuk produk investasinya apa, bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

"Jika kita mengalokasikan dana untuk investasi setiap tahun itu bagus. Tapi jangan asal mengalokasikan dana," kata Wendy Weaver, perencana keuangan di FBB Capital Partners.

Di sisi lain, pantau juga produk investasi yang digunakan setidaknya tiga bulan sekali untuk melihat apakah nilainya naik atau anjlok.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/02/14/063000320/tak-cuma-andalkan-jht-ini-tips-siapkan-dana-pensiun-secara-mandiri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com