Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kopi Vs Teh Hijau, Mana yang Mengandung Kafein Lebih Tinggi?

Baik kopi maupun teh berasal dari tumbuhan, dan bisa diteguk dalam kondisi panas atau dingin.

Secara umum, kopi mengandung jumlah kafein yang lebih banyak daripada teh.

Dalam satu porsi kopi 100 mililiter, terkandung sekitar 40 miligram kafein. Sedangkan pada porsi yang sama, teh hanya mengandung kafein sekitar 11 miligram.

Rupanya, ada satu jenis teh yang memiliki kandungan kafein tinggi, yakni teh hijau.

Tergantung dari tempat asal dan proses perendaman, daun teh hijau bisa jadi mengandung lebih banyak kafein dibandingkan jenis teh lainnya.

Proses pembuatan teh hijau

Teh hijau dibuat dari tanaman camellia sinensis.

Seperti dikutip perfectdailygrind.com, Will Battle, managing director di Fine Tea Merchants mengatakan, teh hijau merupakan teh yang enzimnya sudah dinonaktifkan alias tidak teroksidasi.

"Pada dasarnya, teh hijau sudah dikukus atau digoreng di wajan untuk mencegah oksidasi," sebut Will.

"Cara itu membuat teh hijau berbeda dari teh hitam, oolong, atau jenis teh lain."

Salah satu pendiri merek teh hijau Hojicha Co, Francois Mathieu menyebut, teh hijau tidak dilihat dari warna daun.

Teh dikategorikan sebagai teh hijau jika dibuat tanpa melalui proses oksidasi atau fermentasi.

Ada beberapa cara untuk membuat teh hijau, tergantung dari mana teh itu diproduksi.

Misalnya, orang-orang di Jepang cenderung menggunakan metode mengukus untuk membuat teh hijau.

Sementara di China, teh hijau biasanya diproses dengan cara digoreng.

Setiap teh hijau berbeda, dilihat dari metode penanaman, waktu panen, dan metode pemrosesan teh.

"Di keluarga besar teh hijau, yang paling populer di Jepang adalah sencha," sebut Francois.

"Sencha adalah teh yang dipanen di awal tahun dengan bagian pucuk yang berusia lebih muda."

"Lalu, ada teh hijau Jepang lain yang dipanen di akhir tahun bernama bancha, teh biasa yang dipandang memiliki kualitas lebih rendah," imbuh dia.

Francois juga membeberkan proses pembuatan matcha, jenis teh hijau yang relatif populer di masyarakat.

"Proses untuk matcha sedikit berbeda," ujar Francois.

"Biasanya, matcha diproduksi dengan menutupi tanaman teh selama beberapa hari, membiarkan tanaman menghasilkan reaksi kimia berbeda."

"Petani kemudian mencabut semua ranting dan menggiling teh. Ini menghasilkan produk yang sangat berbeda."

Pasalnya, senyawa kafein menciptakan bahan kimia yang disebut neurotransmiter.

Neurotransmiter seperti teofilin, paraxantin, dan teobromin memiliki kaitan dengan reseptor adenosin di bagian otak yang membuat kita mengantuk.

Nah, neurotransmiter tadi justru menghalangi proses mengantuk, sehingga kita menjadi lebih waspada dan tetap terjaga.

Pada kopi, jumlah kafein tergantung dari jenis biji kopi, proses pemanggangan, proses penyeduhan, ukuran penggilingan, suhu air, dan banyak lagi.

Hal serupa juga berlaku untuk teh hijau. "Berdasarkan perkiraan FDA, secangkir kopi 236 mililiter mengandung 80-100 miligram kafein," kata Will.

"Sedangkan secangkir teh 236 mililiter memiliki kandungan kafein sekitar 30-50 miligram."

"Namun ketika melihat bahan baku dan rasio cair ke padat, hasilnya berbeda."

Will menjelaskan, untuk setiap gram, biji kopi hijau mengandung lebih sedikit kafein daripada teh hijau.

Hanya saja, ketika kopi dan teh hijau sama-sama diseduh, kita menggunakan jumlah kopi yang lebih banyak dibandingkan jumlah daun teh hijau.

"Ada grafik di situs kami yang membandingkan beberapa teh hijau Jepang berbeda dengan kopi," kata Francois.

"Data resmi dari Pemerintah Jepang menunjukkan kopi memiliki kadar kafein yang lebih tinggi daripada teh hijau."

Sejumlah faktor dalam pembuatan kopi --seperti spesies dan profil sangrai-- akan memengaruhi kandungan kafein pada secangkir kopi.

Jumlah kafein dalam secangkir kopi juga ditentukan dari intensitas, konsentrasi, dan jumlah padatan yang terlarut dalam air (total dissolved solid).

Faktor tersebut juga berlaku untuk teh hijau. Misalnya, bahan kimia yang diekstraksi di teh matcha --termasuk kafein-- lebih banyak, karena teh itu ditanam di dataran tinggi.

Di sisi lain, loose leaf tea (teh yang tidak dimasukkan ke dalam tea bag) perlu direndam dalam jangka waktu lebih lama untuk mencapai kadar kafein yang sama seperti matcha.

Namun menurut Francois, bagian tanaman yang digunakan turut memengaruhi jumlah kafein.

"Pucuk yang lebih tinggi dan lebih muda di bagian atas tanaman yang biasanya ada dalam matcha dan sencha memiliki tingkat kafein yang lebih tinggi," sebut Francois.

"Daun teh matang yang ditemukan di bagian bawah tanaman memiliki kadar kafein yang lebih rendah."

"Dengan kopi, kita memeroleh dampak langsung, sedangkan teh diserap lebih lambat di bagian usus," sebut dia.

Sementara itu, Francois justru menekankan asam amino L-theanine yang terdapat pada teh hijau.

Ia mencatat, L-theanine adalah asam amino yang membuat otak merasa lebih rileks.

Studi menunjukkan, kombinasi antara L-theanine dengan kafein dapat meningkatkan kemampuan kognitif.

"Menggabungkan kedua senyawa itu adalah kombinasi sempurna, di mana kita sangat waspada namun tenang di saat bersamaan," tutur dia.

"Kita bisa fokus pada tugas tanpa merasakan stres."

Manfaat teh hijau

Jika kopi dikenal karena sarat akan kandungan kafein, maka teh hijau dipandang memiliki kombinasi unik dari rasa dan aromanya.

"Ada pula manfaat kesehatan dari katekin dalam teh hijau," ungkap Will.

"Saya rasa ada banyak hal positif yang dilakukan teh hijau, termasuk pada epigallocatechin gallate (EGCG)."

Efek anti-inflamasi dan antioksidan dari EGCG merupakan salah satu alasan utama mengapa teh hijau dinilai sebagai minuman sehat.

"Ada orang yang mencari manfaat positif bagi kesehatan dari antioksidan dalam teh hijau," ujar Francois.

"Sementara sebagian lain mencari kombinasi kafein dan L-theanine. Banyak orang hanya menikmati rasanya. Ada berbagai alasan untuk mengonsumsi teh hijau."

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/03/02/084146320/kopi-vs-teh-hijau-mana-yang-mengandung-kafein-lebih-tinggi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke