Mabuk cinta adalah sebuah kondisi saat seseorang merasa sangat mencintai atau merindukan kekasihnya, sampai-sampai sulit berperilaku normal.
Psikoterapis Annette Nuñez mengatakan, penyakit cinta terjadi ketika perasaan romantis terhadap seseorang yang mengambil alih pikiran dan tubuh sepenuhnya.
Nah, untuk mengetahui indikasinya secara lebih mendalam, simak paparan berikut ini.
Perilaku irasional
Nuñez mengatakan, ketika mabuk cinta, seseorang mungkin menunjukkan perilaku aneh atau tidak rasional, karena tergila-gila pada seseorang.
Jika sudah ada dalam kondisi ekstrem, seseorang mungkin bisa mengikuti orang yang ia cintai.
Misalnya, tiba-tiba muncul di kantornya, atau menghabiskan waktu dua jam hanya untuk berdandan karena bisa bertemu dengan si dia.
Mual
Mabuk cinta dapat menyebabkan berbagai gejala fisik, dan mual adalah salah satunya.
Perasaan gugup yang merambat ke ulu hati semacam ini juga bisa disebabkan oleh kegilaan atau obsesi pada seseorang.
Bahkan, mabuk cinta juga bisa menyebabkan hilangnya nafsu makan, yang berujung pada masalah di perut.
Sulit tidur
Jika sedang mabuk cinta, pikiran tentang si dia bisa membuat orang terjaga di malam hari dan sulit tidur.
Jika dibiarkan, kondisi ini akan menyebabkan hadirnya rasa lelah berkepanjangan pada hari berikutnya.
Semakin lama serangan penyakit cinta semacam ini berlangsung, yang bersangkutan pasti akan semakin lelah.
Mudah marah
Jika sulit tidur, atau pun jika tidak puas dengan hubungan, kemungkinan besar orang akan merasa mudah tersinggung.
Hal ini dapat memengaruhi perilaku, yang berpotensi memperburuk perilaku irasional atau gejala lainnya.
Sakit kepala
Penelitian tentang mabuk cinta menunjukkan bahwa sakit kepala kerap terjadi ketika seseorang sedang mabuk cinta.
Sakit kepala mungkin akan makin terasa saat mengalami kesulitan tidur, yang akan menyebabkan iritabilitas juga.
Pikiran obsesif
Ciri khas lain dari mabuk cinta adalah pikiran obsesif tentang orang yang bersangkutan.
"Kita mulai obsesif memikirkan seseorang," kata Nuñez.
Nuñez menambahkan, pikiran itu mulai memengaruhi hidup secara negatif karena kita mulai kesulitan untuk fokus pada hal lain selain si dia.
Perubahan attachment style
Tak sedikit orang yang mabuk cinta tak lagi memiliki attachment style (gaya saat seseorang berhubungan dengan orang lain) yang aman.
Perilaku berubah menjadi anxious attachment style (mudah curiga pada orang lain).
"Orang-orang takut ditinggalkan, kan? Jadi kamu menciptakan fantasi ini di benakmu, dan itu mirip seperti saat kamu mencoba mendapatkan rasa kendali dalam pikiran terkait pikiran obsesif," kata Nuñez.
Sulit mengontrol perilaku
Karena ingin mengendalikan pikiran dan fantasi tentang seseorang, orang yang mabuk cinta bisa menunjukkan perilaku pengendalian lain, demi menutup kurangnya rasa kontrol dalam hubungan.
Berfantasi
Terakhir, Nuñez mengatakan orang yang mabuk cinta biasanya berfantasi tentang orang yang ia cintai.
“Ini seperti kenyataan palsu yang kita ciptakan, hidupi dan fungsikan, namun berlawanan dengan apa yang sebenarnya terjadi," ujar dia.
"Banyak pikiran obsesif kita adalah sebuah fantasi atau gagasan tentang siapa orang itu menurut kita, yang mungkin bertentangan dengan realita,” tambah dia.
https://lifestyle.kompas.com/read/2022/03/31/200000820/ketahuilah-9-tanda-mabuk-cinta-