Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Duka Cristiano Ronaldo, Kenali Risiko Kematian pada Bayi Kembar

Ia baru saja kehilangan salah satu dari anak kembar yang telah dilahirkan pasangannya, Georgina Rodríguez.

Buah hatinya yang berjenis kelamin laki-laki tidak bertahan selama proses persalinan, hanya menyisakan bayi perempuan saja.

Meski demikian, bintang Manchester United ini tidak menyebutkan dengan detail penyebab kematian buah hatinya ini.

Cristiano Ronaldo hanya meminta untuk diberikan privasi dalam menghadapi momen duka tersebut bersama keluarganya.

Sebelumnya, mereka sudah memiliki empat orang anak, dua diantaranya kembar yang berjenis kelamin perempuan.

Tak disangka, kehadiran buah hati mereka yang terakhir harus diiringi dengan kabar duka bagi pemain bintang ini.

Seperti Cristiano Ronaldo, kelahiran bayi kembar bisa berisiko kematian

Kehamilan kembar, seperti yang dijalani Georgina Rodriguez, kekasih Cristiano Ronaldo, memiliki sejumlah risiko, baik bagi ibu maupun bayinya.

Beberapa diantaranya termasuk persalinan prematur, komplikasi, atau kematian janin, yang menjadi momok banyak orangtua.

Sejumlah kondisi tersebut membuat ibu yang hamil kembar membutuhkan penanganan khusus agar kesehatannya terjaga.

Sementara itu, kehamilan kembar juga membawa risiko kematian yang lebih tinggi pada janin.

Dikutip dari Very Well Family, kehamilan kembar memiliki tingkat keguguran yang lebih tinggi.

Dalam banyak kasus, salah satu janin mungkin gugur atau 'menghilang' begitu saja dari dalam kandungan.

Kondisi ini disebut sebagai sindrom kembar menghilang atau vanishing twin syndrome.

Bayi kembat juga berisiko mengalami ketidaksesuaian pertumbuhan intrauterin ketika salah satunya mengalami pertumbuhan yang secara signifikan lebih lambat dari yang lain.

Pada kehamilan kembar identik yang  berbagi satu plasenta, ini bisa menjadi tanda Twin to Twin Syndrome (TTTS), ketika salah satu janin mengambil aliran darah jauh lebih banyak dari seharusnya.

Kondisi TTTS ini terjadi pada 10 persen kehamilan kembar satu plasenta, yang jika tidak ditangani dapat menyebabkan gagal jantung atau kehamatian pada bayi.

Bayi kembar juga cenderung memiliki berat badan lahir rendah dan berisiko mengalami penyakit kuning, bahkan meski lahir tepat waktu.

Penelitian Universitas Cambridge di Inggris juga menyebutkan anak kembar yang lahir belakangan memiliki risiko kematian lebih tinggi dibandingkan saudaranya yang lebih dulu lahir.

Risiko ini dialami selama atau sesaat dilahirkan melalui persalinan pervaginam.

Analisis terhadap hampir 1.400 kelahiran kembar menemukan, bayi kedua meninggal lebih sering karena komplikasi seperti kelahiran sungsang dan pelepasan prematur tali pusar.

Oleh sebab itu, persalinan lewat operasi caesar seringkali direkomendasikan untuk menekan risiko kematian perinatal.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/04/19/122705120/duka-cristiano-ronaldo-kenali-risiko-kematian-pada-bayi-kembar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke