Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

MU Kalah Lagi, Waspadai Risiko Terkena Serangan Jantung

KOMPAS.com - Manchester United lagi-lagi harus menelan pil pahit di matchday ke-34 Liga Primer Inggris usai dibungkam Arsenal saat bertandang ke Emirates Stadium, Sabtu (23/4/2022).

Tim asuhan Ralf Rangnick tersebut dibantai dengan skor 3-1 lewat gol-gol yang dilesatkan Nuno Tavares, Bukayo Saka, dan Granit Xhaka.

Di menit ke-38 sebenarnya MU sempat memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1 lewat gol yang dicetak Cristiano Ronaldo memanfaatkan umpan terkukur dari Matic.

Namun, semangat pasukan The Red Devils untuk membalikkan keadaan tak kunjung terwujud hingga akhir laga.

Pecinta kulit bundar yang mengetahui MU kembali kalah dua kali beruntun lantas meramaikan linimasa Twitter dengan tagar #ARSMUN.

Salah satu topik yang banyak dicuitkan adalah keputusan Rangnick mencadangkan Harry Maguire yang tidak berefek banyak pada lini belakang MU.

Dampak kesehatan jika klub idola kalah

Kekalahan kedua MU usai dibungkam Arsenal dan Liverpool pekan ini tentu menambah deretan "penderitaan" bagi penggemar setianya.

Sepeninggal Sir Alex Ferguson pada 2013 yang lalu, performa MU memang naik-turun bahkan jauh dari kata memuaskan.

Walhasil, fans MU selama beberapa tahun ke belakang kerap mendapat ejekan dari fans klub lain, seperti Manchester City, Arsenal, Chelsea, hingga Tottenham Hotspur.

Fans MU juga sering merasakan kecewa dan stres ketika melihat timnya pulang tanpa membawa poin sepeser pun.

Kekalahan sebuah klub sepakbola dan rasa kecewa yang dirasakan fans mungkin bagi sebagian orang merupakan hal biasa dalam sebuah pertandingan olahraga.

Namun, menurut peneliti, korelasi keduanya dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung pada pria.

Temuan tersebut terungkap melalui penelitian yang dipresentasikan di European Association of Preventive Cardiology (EAPC) Essentials 4 You, sebuah wadah ilmiah dari European Society of Cardiology (ESC).

"Studi kami menunjukkan bahwa hasil buruk dari klub sepakbola profesional berdampak dengan lebih banyak serangan jantung pada pria," kata penulis studi Dr. Lukasz Kuzma dari Medical University of Bialystok, Polandia.

Ia mengatakan, penelitiannya menunjukkan bahwa tekanan mental dan emosional dari kekalahan tim sepakbola yang diidolakan dapat memicu kejadian penyakit jantung.

Fakta itu didapat usai peneliti mengkaji hubungan antara performa tim sepakbola Jagiellonia Bialystok dan sindrom koroner akut.

Jagiellonia Bialystok dijadikan sebagai subyek penelitian sebab memiliki jumlah fans yang besar, dibuktikan dengan jumlah rata-rata 17.174 penonton di setiap pertandingan selama musim 2016/17.

Penelitian itu melibatkan 10.529 pasien dengan sindrom koroner akut, seperti serangan jantung dan angina tidak stabil, yang dirawat di Clinical Hospitak of Medical University of Bialystok dari tahun 2017 hingga 2018.

Itu adalah satu-satunya pusat di kota dengan layanan kardiologi invasif 24 jam selama periode dengan rata-rata usia pasien adalah 66,6 tahun dan 62 persennya adalah laki-laki.

Peneliti mencatat 451 pertandingan nasional dan Eropa yang dilakoni Jagiellonia Bialystok selama menjadi subyek masa studi.

Hasilnya, apabila klub itu kalah dalam laga kandang maka sehari setelahnya ada peningkatan sebesar 27 persen sindrom koroner akut pada pria.

Akan tetapi peneliti tidak mendapati korelasi antara kekalahan tim dengan sindrom koroner akut pada wanita yang menjadi penggemar Jagiellonia Bialystok.

"Emosi yang kuat dapat menyebabkan serangan jantung dan penelitian kami menunjukkan bahwa kekalahan dalam pertandingan kandang dapat mempengaruhi fans," kata Dr. Kuzma.

"Fans, terutama pria dengan gaya hidup tidak sehat, harus berolahraga secara teratur dan menghindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan," tambahnya.

"Langkah-langkah ini adalah kunci untuk mendukung klub idola selama yang Anda inginkan tanpa merusak kesehatan diri sendiri."

Cara "berdamai" dengan kekalahan MU

Melihat klub yang diidolakan terpuruk memang membuat fans-nya menjadi murung, sedih, dan tidak semangat dalam beraktivitas.

Tapi, ingatlah bahwa apa yang dialami oleh jagoanmu hanyalah sebuah pertandingan semata walau ada beberapa fans terlalu fanatik.

Daripada meratapi kekalahan MU yang performanya belum membaik, sebaiknya kamu harus berdamai dengan kondisi yang ada.

Tujuannya, supaya pikiran, mood, dan semangatmu tidak terganggu dan dapat menghadapi hari-hari menjadi lebih baik.

Lantas, bagaimana caranya?

1. Jangan terlalu emosional

Mendukung sebuah klub sepakbola tidak ada yang salah. Namun, jika kamu terlalu fanatik maka yang kerepotan adalah dirimu sendiri.

Ingatlah bahwa semua kekalahan yang diderita MU hanyalah pertandingan semata dan jangan terlalu emosional.

Ketika sesuatu ditanggapi secara emosional, yang terjadi adalah masalah terlihat dan terasa jauh lebih besar daripada yang sebenarnya.

Melihat MU kalah memang menyebalkan. Tapi, 99,99 persen dari hidupmu tidak terpengaruh dan tidak berubah.

2. Tetap bersosialisasi

Orang yang merasa down atau tertekan memiliki kecenderungan untuk mengasingkan diri.

Menarik diri dari lingkungan sosial hanya memperburuk suasana hatimu setelah melihat klub yang dijagokan kalah.

Jadi, berusahalah untuk menjaga lingkungan sosialmu tetap kuat walau terasa tidak nyaman.

3. Lakukan aktivitas lain

Tidak ada salahnya mengisi ruang mental dan emosional dengan sesuatu yang menyenangkan, menarik, atau bermanfaat.

Ada banyak hal yang bisa dicoba sembari menyingkirkan kesedihan karena klub favoritmu kalah, seperti:

- Malam mingguan

- Membaca atau menulis

- Cobalah menonton cabang olahraga lain.

4. Curhat

Membicarakan apa yang kamu rasakan dengan teman akan membantu memproses kekecewaan yang dirasakan.

Bersimpatilah dengan fans dari klub lain yang memiliki perasaan sama dan saling menaruh rasa kepedulian. Dengan begitu, kamu tidak merasa sendirian.

5. Berkonsultasi

Depresi sebagai fans atau sering disebut sports fan depression bisa menandingi gejala depresi biasa, sangat menyakitkan, dan mengganggu.

Akan tetapi, perasaan itu hanya bersifat sementara dan akan hilang dalam beberapa hari.

Namun, bila penggemar sebuah klub sepakbola merasakan depresi hingga lebih dari dua minggu kemungkinan ia mengidap depresi mayor.

Jika di kemudian hari tidur atau pekerjaan menjadi bermasalah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan konselor.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/04/24/081249520/mu-kalah-lagi-waspadai-risiko-terkena-serangan-jantung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke