Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Menyimpan Alpukat agar Tetap Segar dan Bertahan Lebih Lama

KOMPAS.com - Alpukat adalah buah yang dikenal mudah berubah. Dalam beberapa hari setelah dibeli, alpukat akan matang dan sangat baik untuk dinikmati.

Tapi buah ini juga bisa menjadi terlalu matang dengan cepat sehingga busuk dan harus  dibuang.

Selain membuat kita jadi mengeluarkan uang lebih banyak, hal ini juga berkontribusi pada pemborosan makanan.

Meskipun tidak ada cara ajaib yang dapat memberi petunjuk kapan alpukat matang sempurna, namun ada beberapa trik yang dapat kita gunakan untuk menyiasatinya.

Langkah-langkah yang dapat kita ambil ini juga dapat memastikan alpukat kita tetap segar, serta bisa bertahan cukup lama untuk diolah menjadi berbagai hidangan.

Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak tips menyimpan alpukat agar tetap segar dan bertahan lebih lama, seperti berikut ini.

Menyimpan alpukat utuh

Jika kita membeli alpukat mentah dan ingin menikmatinya saat matang sempurna, maka cara terbaik untuk menyimpan buah ini adalah dengan membiarkannya utuh dan letakkan di atas meja, jauh dari buah dan sayuran lainnya.

Alpukat mentah biasanya akan bertahan di atas meja selama empat hingga lima hari. Namun, karena proses pematangan dipengaruhi beberapa hal, penting untuk memeriksa kematangannya setiap hari.

Alpukat matang biasanya akan terasa keras saat kita memegangnya dari ujung jari dan memiliki kulit berwarna hijau tua hingga hitam dengan tekstur bergelombang.

Apabila alpukat kita sudah matang, maka kita dapat meletakkannya di kulkas untuk tetap menjaga kesegarannya selama beberapa hari, tergantung pada tingkat kematangannya.

Saat meletakkan alpukat di kulkas, yang terbaik adalah menyimpannya dalam wadah penyimpanan makanan kedap udara atau di laci bahan makanan yang terdapat di dalam kulkas.

Tetapi, jika kita mencampur alpukat bersama buah-buahan lain seperti pisang atau apel, gas etilen dari buah-buahan ini akan mempercepat proses pematangan, jadi sering-seringlah memeriksanya.

Untungnya, ada beberapa cara untuk menyimpan potongan alpukat sehingga bisa bertahan (sedikit) lebih lama.

Jika alpukat sudah dipotong dadu atau dihaluskan, tindakan terbaik yang perlu dilakukan adalah dengan mengambil wadah penyimpanan makanan.

Tutupi wadah dengan bungkus plastik, pastikan bungkus tersebut bersentuhan langsung dengan alpukat dan tidak ada udara yang terperangkap.

Hal ini dapat membantu mencegah oksigen masuk dan mengubah daging alpukat hijau cerah menjadi cokelat.

Beberapa orang juga biasanya menambahkan perasan air jeruk nipis atau lemon segar, tetapi hal itu jelas akan mengubah rasa alpukat dan tidak selalu berhasil.

Kemungkinan besar, sebagian daging alpukat akan berubah warna menjadi cokelat, tetapi kita selalu dapat mengikis dan membuang potongan-potongan itu ketika kita siap untuk menikmati sisa makanan.

Percaya atau tidak, kita juga dapat menyimpan setengah buah alpukat dengan kulit dan bijinya utuh.

Faktanya, membiarkan kulit dan biji di dalamnya benar-benar membantu mencegah oksidasi, serta menjaga daging bagian dalamnya tetap segar.

Ada pun cara termudah lainnya untuk mengawetkan setengah buah adalah dengan mengoleskan sedikit minyak zaitun atau air jeruk nipis pada daging buahnya, lalu tutupi semuanya (bahkan sisi kulitnya) dengan rapat dengan bungkus plastik dan letakkan di kulkas.

Sekali lagi, ini akan membantu mencegah oksigen masuk dan merusak buah, serta akan menjaga alpukat tetap utuh selama sekitar dua hari.

Sementara banyak pengguna TikTok mengklaim bahwa menyimpan alpukat yang dipotong dalam air dapat mencegah buah berubah menjadi cokelat, kenyataannya FDA membantah hal itu.

FDA pun mencatat bahwa menyimpan alpukat dalam air justru membuatnya tidak aman untuk dimakan.

"Kekhawatiran utama adalah dengan kemungkinan bahwa setiap patogen manusia yang tersisa (yaitu Listeria monocytogenes, Salmonella spp., dll.) yang mungkin berada di permukaan alpukat berpotensi berkembang biak selama penyimpanan ketika terendam dalam air."

Demikian penuturan seorang pejabat FDA kepada Good Morning America.

Menurut pejabat tersebut, penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan FDA telah membuktikan bahwa metode penyimpanan ini berpotensi berbahaya.

"[Penelitian] telah menunjukkan bahwa Listeria monocytogenes berpotensi menyusup dan menginternalisasi ke dalam daging buah alpukat ketika terendam dalam air saat disimpan di dalam kulkas kurang lebih selama 15 hari," terangnya.

Membekukan alpukat

Alpukat matang juga dapat dibekukan dan ada beberapa cara untuk melakukannya.

Ketahuilah bahwa membekukan alpukat akan mengubah tekstur buah yang lembut. Jadi, meskipun kita masih dapat menggunakan alpukat beku untuk beberapa olahan seperti smoothie, namun tidak direkomendasikan untuk memakannya begitu saja.

Untuk membekukan setengah buah alpukat, buang biji dan kulitnya. Kemudian, taburkan sedikit air perasan lemon atau jeruk nipis pada daging buahnya dan tutupi semuanya dengan rapat di dalam bungkus plastik.

Untuk meminimalkan kontak alpukat dengan oksigen, letakkan di dalam kantong bersegel yang divakum atau kantong plastik kedap udara.

Jika kita berencana menggunakan alpukat beku untuk smoothie atau saus, kita sebaiknya menghaluskannya terlebih dahulu di blender dengan satu sendok makan jus lemon atau jeruk nipis.

Kemudian, pindahkan alpukat yang telah dihaluskan ke dalam kantong freezer kedap udara, di mana alpukat tersebut dapat disimpan selama kurang lebih empat bulan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/06/07/120649020/tips-menyimpan-alpukat-agar-tetap-segar-dan-bertahan-lebih-lama

Terkini Lainnya

Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com